BANDUNG, VoiceMagz.com– Band SMAN 4 Tangsel berhasil lolos 6 besar mewakili wilayah Jabodetabek di acara Pucuk Cool Jam Festival 2019, yang akan digelar di Bandung, Sabtu (9/3) mendatang.
Band bernama Clairvoyant ini digawangi Mikael (guitar lead) ,Johanes (drum), Bayu (bass) , Dandi (vocal), Shanaya (guitar rhtym) ini selanjutnya akan berkompetisi untuk menjadi yang terbaik dengan wakil wakil dari Bandung, Makassar, Samarinda, Yogyakarta dan Surabaya.
“Syukur Alhamdulillah kami band dari SMAN 4 Tangerang Selatan bisa lolos ke 6 besar acara Pucuk Cool Jam Festival 2019. Kami semua tak menyangka bakal mewakili area Jabodetabek untuk berkompetisi dengan band-band dari sekolah lain di Indonesia seperti M One (SMAN 1 Margahayu Bandung), SMADA Dance (SMAN 2 Yogyakarta), Paswama/ Satria Panca Sakti ( SMA Wahid Hasyim 5 Surabaya), Diva Dance (SMKN 1 Samarinda), dan Eight Dance Crew (SMAN 8 Makassar),” jelas Mikael.
Ketika ditanya soal peluang juara, Mikael mengatakan, yang lolos ke enam besar ini band-band bagus di masing-masing wilayahnya berdasarkan penilaian juri. Jadi kalau ditanya kans untuk juara tentu saja ke enam band ini memiliki peluang yang sama.
“Doain saja kami yang mewakili Jabodetabek ini bisa jadi juara. yang jelas kami berlima mempunyai visi yang sama ingin memberikan sumbangsih buat sekolah kami yaitu SMAN 4 Tangsel, agar namanya semakin dikenal di Indonesia karena prestasinya,” ujar Mikael.
Menutup pembicaraan dengan VoiceMagz.com, Mikael dan kawan kawan ingin menyampaikan terima kasih kepada bapak dan ibu guru di SMAN 4 dan teman teman semua yang telah mensupport.
“Saya mewakili teman teman Clairvoyant ingin mengucapkan terima kasih kepada bapak dan ibu guru serta kawan kawan semua di SMAN 4 Tangsel, yang telah mensupport kami selama ini. Perjuangan kami semua ini tentu tidak untuk diri kami pribadi, tetapi untuk keharuman nama SMAN 4 Tangsel. Oleh sebab itu kami mohon doanya agar kami bisa menjadi yang terbaik yaitu juara pertama,” tutup Mikael.
Acara Pucuk Cool Jam Festival 2019 sendiri akan digelar di Lapangan PPI Pussenif, Bandung. Keenam finalis band dan ekstrakurikuler ini nantinya bakal dinilai secara langsung oleh para juri yang berkompeten yakni M. Adri Prakarsa (drummer Nidji) dan Budi Sulistioyuwono untuk kategori Band. Selain itu ada Evelinn Kurniadi sebagai juri kategori ekstrakurikuler.
Masing-masing juri akan memberikan penilaian dari segi performance art, skill bermusik, dan elemen penunjang live performance seperti yang sudah dibekali saat sesi workshop kreatif bersama SAE Indonesia.
Acara grand final Pucuk Cool Jam Festival 2019 ini sengaja digelar Kota Kembang Bandung, karena menurut panitia atmosfer musik dan seninya kota ini sangat tinggi. Selain itu acara puncak kompetisi kreatif ini juga dijadikan ajang sebagai peringatan Hari Musik Nasional (HMN) yang jatuh pada tanggal 9 Maret setiap tahunnya.
Yustina Amelia selaku Brand Manager Teh Pucuk Harum mengungkapkan apresiasinya terhadap ke-6 finalis band dan ekstrakurikuler terpilih yang mewakili masing-masih wilayahnya.
”Kami mewakili Teh Pucuk Harum melalui ajang Pucuk Cool Jam tentu sangat bangga bisa menjadi saksi dari terus berkembangnya talenta bermusik dan seni anak muda Indonesia, khususnya para siswa SMA/SMK yang sedang dalam proses mencari passion dan mematangkan kemampuan diri yang dimiliki,” ungkap Yustina.
Agar Pucuk Cool Jam Festival 2019 menjadi lebih spesial, sejumlah musisi ternama tanah air akan meramaikan panggung dengan aksi musiknya.
Deretan musisi yang hadir yakni, Juicy Lucy yang yang kini tengah naik daun di kalangan penikmat musik Bandung, DJ Dua Lampu Neon dan Julian Jacobs yang akan berkolaborasi dengan pemenang Pucuk Cool Jam 2017 yaitu Soundslave.
Tidak hanya itu, penampilan spesial dari NAIF akan menjadi penutup helatan penentuan pemenang utama Pucuk Cool Jam 2019.
Band yang dinobatkan sebagai pemenang utama Pucuk Cool Jam 2019 akan berhak mendapatkan Trophy dan Grand Prize dengan Total senilai Ratusan Juta Rupiah, Scholarship SAE Indonesia, dan berkesempatan merasakan pengalaman bermusik profesional berupa rekaman di studio musik SAE Indonesia dan pembuatan music video yang lagunya akan diciptakan oleh Iga Massardi. /Irish