JAKARTA, VoiceMagz.com – Malam itu, Pasar Seni Ancol tak seperti biasanya. Tempat berkumpulnya para seniman Ibukota ini meriah dengan dendang lagu-lagu hits legenda musik Indonesia, Chrisye.
Tepat pukul 20.00 WIB, Jumat (29/3), gelaran yang dikemas dengan nama Tribute to Chrisye, Legendary of Love’ ini dimulai.
Beruntun para pendukung acara seperti Erie Suzan yang mendendangkan ‘Semusim’, disusul dengan penampilan Bonita yang mencoba membawa penonton pada kenangan akan cinta mereka.
Suguhan lagu hits Chrisye dilanjutkan oleh Takeda yang membawakan ‘Ketika Tangan dan Kaki Bicara’. Suasana syahdu mengiringi penyanyi ini di lagu ciptaan penyair Taufik Ismail ini.
Usai syahdu, penonton pun dibawa bergoyang oleh Shena Malsiana lewat lagu ‘Cintaku’. Irama riang lagu ini menyeret sejumlah penonton untuk berjoget di depan panggung.
Konser dijeda oleh pemberian penghargaan terhadap sejumlah pihak yang berkontribusi dalam acara ini, salah satunya bagi keluarga almarhum Chrisye dan Eross Djarot lewat sebuah lukisan.
“Semoga Anda yang nonton terkenang dengan cinta yang tergapai atau lunglai lewat lagu-lagu Chrisye,” ujar Geisz Chalifah selaku produser dari Gita Cita Production di atas panggung.
Konser pun dilanjutkan oleh Nong Niken yang membawakan lagu ‘Anak SMA’, lalu Alvin Habib: yang membawakan ‘Menunggumu’ lengkap dengan cengkok melayu.
Kemudian tampil Bonita lewat ‘Badai Pasti Berlalu’. Di lagu yang dibawakan Bonita ini, nuansa violin membuat lagu hits Chrisye ini terdengar berbeda, sentuhan melayunya sangat terasa.
Erie Suzan pun kembali tampil lewat’ Panah Asmara’ yang juga kental dengan permainan violin.
Usai bernyanyi, Erie mendapat kejutan spesial. Penyanyi dangdut ini dihadiahi lukisan dari Sukoco, seorang pelukis di Pasar Seni.
“Saya sering lihat mbak Suzan nyanyi. Kebetulan disini ada, saya kasih kenang-kenangan lukisan saya berjudul ‘Bakul Kates’,” ujar Sukoco seraya menyerahkan lukisan pada Erie.
Setelah Erie mengucapkan terima kasih, konser dilanjutkan lagi dengan penampilan Shena lewat ‘Hip-hip Hura-hura. Dan penonton pun turun kembali berjoget di depan panggung bersama Geisz dan Shena.
Konser berlanjut dengan lagu ‘Anak Jalanan’ yang dibikin kental nuansa melayu lewat permainan biola Henry Lamiri. Kemudian Erie kembali tampil membawakan ‘Hening’.
Sekitar pukul 22.00 WIB, konser pun ditutup oleh lagu ‘Pandangan Pertama’ milik pedangdut kondang A Rafiq yang dibawakan semua artis pendukung. Penonton pun kembali berjoget riang saat mendengar lagu ini.
“Kita akan regulerkan konser ini setiap tahunnya,” ujar Geisz usai konser. (NVR)