Enerjiknya G-Pro Meriahkan ‘Indie Season Road To International Indie Music Festival’

oleh
oleh
Personil G-Pro bersama Manajer sekaligus Owner, Dede Pujo

JAKARTA, VoiceMagz.com – Meski para punggawanya berusia rata-rata di atas 40 tahun, namun band yang beranggotakan para legenda musik Indonesia seperti Nadjib Osman (Keyboard), Harry Minggoes (Bass), Maxie Pandelaki (Keyboard), Masri (Gitar), Tommy (Drum), Amiroez (Vocal) dan Nana (Vocal) ini masih tampil enerjik di hadapan pengunjung Melody Music Bar & Lounge di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (9/8) malam.

Dalam penampilannya semalam, G-Pro mengemas sekitar 25 lagu yang pernah jadi hits dunia di eranya,. Diantaranya lagu ‘Black Night’ (Deep Purple), ‘Question’ (Manfred Mann), ‘Mean Mistreater’ (Grand Funk), ‘Jully Morning’ (Uriah Heep), ‘Mover Over’ (Janis Joplin), ‘Sir Duke’ (Stevie Wonder) dan lagu lagu lainnya.

Seperti diketahui, sebelum bergabung dengan G-Pro, para personil band ini adalah anggota band-band ternama Indonesia. Harry Minggoes misalnya, dia pernah menjadi bagian dari Gank Pegangsaan dan Cokpiet Band sebagai pemain bas dan pencipta lagu.

Sementara Nadjib Osman pernah memperkuat band Rasela (Rajawali Selatan), bahkan juga Koes Plus (era sepeninggalan alm Tonny Koeswoyo). Lalu, AmiRoez selain dikenal sebagai peanyi solo, ia juga pernah menjadi bagian dari band asal Kota Pandaan, Malang yaitu Elpamas.

Kemudian Maxie sampai saat ini masih tercatat sebagai salah satu personil Panbers. Masri juga gitaris The Rollies, dan Tommy pernah menjadi bagian dari Hookerman dan Giant Step.

Penampilan G-Pro di atas pangung.

Rencana Single Baru

Selain tampil dihadapan publik, band yang  berawal dari Gank Kebayoran Jl. Dempo dan bermarkas di Jl. Bumi, Mayestik, Kebayoran baru Jakarta Selatan ini juga melakukan sesi tanya jawab dengan para awak media.

Dalam sesi ini, VoiceMagz.com menanyakan apakah ada rencana membuat single atau album yang isinya tidak harus lagu baru, tetapi bisa aransemen ulang dari lagu lagu hits dunia seperti yang ia bawakan selama ini?.

“Ya, kami memang sedang mempertimbangkan ke arah sana. Nanti kita akan berembug dulu dengan para personilnya, mohon doa restunya ya,” jawab Dede Pojo selaku Manajer sekaligus owner G-Pro.

Menanggapi pertanyaan tersebut disela-sela istirahat Amiroez dan Harry Minggoes sempat mnyampaikan rasa senangnya kepada VoiceMagz.com.

“ Pertanyaanya bener banget tadi, jadi memang saya juga pernah berfikiran untuk mengaransemen ulang lagu-lagu hits dunia yang sering kita bawain. Cuma memang belum sempat saya sampaikan ke pak Dede,” terang Amiroez.

Harry Minggoes juga menyampaikan hal serupa.

“Kita selama ini melakoni rutinitas latihan tiap hari Senin dan Kamis, jika kita menggarap mini album atau album lagu-lagu yang sering kita bawain tentu tidaklah sulit rasanya. Itu ide bagus. Kapan-kapan main ke studio Granada tempat markas kita,” jelas Harry seraya meminta VoiceMagz untuk hadir di markasnya.

Ditambahkannya, jika ide itu terjadi, maka terobosan baru ini bisa jadi trendsetter bagi band-band serupa di kemudian hari.

Jika ditengok dari sejarahnya, sebenarnya band G-Pro ini masih relatif baru. Meski baru berdiri sejak 2015 lalu, namun G-Pro pernah tampil di berbagai even besar, diantaranya jumpa kawan lama dengan band-band legenda Indonesia tahun 70an di Kemang Village, New Year Event 2018 di Ambhara Hotel, Sunday Garden Party di Hotel Cristal, Reuni Akbar SMA 9 angkatan 64-82 di JHCC pada 10 Maret 2018 dan even-even lainnya.

Penampilan G-Pro pada Jumat malam itu juga sekaligus menjadi bagian dari event ‘Indi Season Road To International Indie Music Festival’.  Even ini sendiri baru akan digelar pada 27 September hingga 7 Oktober 2018 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten.

Menurut rencana G-Pro akan dijadwalkan tampil di acara yang menjadi bagian dari Pekan Raya Indonesia tersebut. /Irish

No More Posts Available.

No more pages to load.