In Memoriam Glenn Fredly: ‘Januari’ Yang Begitu Cepat Pergi

oleh
oleh

Jakarta, VoiceMagz.com – Jagad musik tanah air digelayuti awan kelabu. Penyanyi yang juga musisi Glenn Fredly tutup usia di 44 tahun.

Keluarga besar penyanyi asal Ambon ini menjelaskan, kepergiaan Glenn selamanya ini disebabkan penyakit meningitis.

Musisi bernama lengkap Glenn Fredly Deviano Latuihamallo ini seperti dijelaskan pihak keluarga sudah mengeluhkan penyakit meningitis ini sejak beberapa waktu lalu. Namun, ayah satu anak yang baru berumur 40 hari ini masih sanggup beraktivitas seperti biasa.

Dan satu bulan terakhir ini, Glenn mulai merasa tidak nyaman atas penyakit yang dideritanya sehingga memutuskan menjalani rawat inap.

Meski kondisinya menurun selama tiga hari
terakhir, namun masih bisa berinteraksi hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada Rabu (8/4) dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Kamis (9/4).

Di dunia musik tanah air, Glenn dikenal sebagai penyanyi yang mampu membuat pendengarnya terbuai oleh lagu-lagunya. Liriknya begitu membuat orang terbawa perasaan. ‘Kasih Putih’, ‘Januari’, ‘Sekali Ini Saja’ adalah tiga dari sekian banyak lagunya yang mampu menghanyutkan rasa pendengarnya.

Sebelum menjadi solois, Glenn yang lahir di Jakarta, 30 September 1975 ini mengawali kariernya dengan menjadi vokalis Funk Section di tahun 1995, tepatnya satu tahun dia lulus SMA.

Pada 1998, Glenn mencoba menelurkan album solo bertajuk GLENN yang berisi delapan lagu. Beberapa diantaranya ‘Kau’, ‘Cukup Sudah’ serta ‘Mobil Mama’ yang tak hanya meledak di Indonesia, tapi juga di Malaysia.

Selang dua tahun, Glenn menelurkan album kedua berjudul ‘Kembali’. Di album inilah, nama Glenn makin populer. Lagu hitsnya, seperti ‘Salam Bagi Sahabat’ dan ‘Kasih Putih’ mendapat atensi besar dari penikmat musik tanah air.

Setelah itu, karya-karya Glenn pun berhamburan mengisi ruang dengar pecinta musik tanah air. Ia pun sempat menjadi trendsetter musik anak muda saat itu.

Tak hanya di musik, Glenn juga terjun di dunia layar lebar. Debutnya dimulai sebagai aktor dan diarahkan oleh sutradara kondang, Hanoeng Bramantyo di tahun 2011 dalam film ‘Tanda Tanya’ (2011) dan menjadi cameo di film komedi ‘Pretty Boys’ (2019).

Film ‘Tanda Tanya’ menjadi pintu masuknya di dunia film dan pertemhannya dengan Reza Rahadian dan Revalina S. Temat di depan kamera. Berperan sebagai Doni, film ini mengangkat tema keberagaman agama di Indonesia.

Menang banyak penghargaan, film ini berhasil meraih piala Festival Film Indonesia tahun 2011 untuk kategori Sinematografi Terbaik. Selain itu, film ini juga mendapat penghargaan lainnya seperti Piala Citra dan masuk dalam nominasi Festival Film Bandung (FFB).

Kesukaan Glen pada dunia film berlanjut menjadi produser. Bukan satu melainkan tiga film yang berkulitas, yaitu ‘Cahaya dari Timur: Beta Maluku’ (2014), ‘Filosofi Kopi’ (2015) dan ‘Surat Dari Praha’ (2016).

Film ‘Cahaya dari Timur’ merupakan film layar lebar yang diproduseri olehnya. Film ini bercerita tentang Sani Tawainela yang melatih anak-anak dari dua kubu yang terlibat konflik agama di Maluku yang dirilis 2014 dan disutradari Angga Dwimas Sasongko.

Kerjasama dengan Angga Dwimas Sasongko berlanjut dengan film bertema kopi dengan skenario yang berasal dari novel karya Dewi Lestari. Diperankan sejumlah artis ternama seperti Chicco Jerikho dan Rio Dewanto.

Kerjasama dengan Chicco Jerikho berlanjut dengan produksi ‘Surat dari Praha’ yang menyabet penghargaan film Terbaik 2017 di Usmar Ismail Award (UIA). Film kini berkisah tentang kehidupan pelarian politik 1965 di Praha, Cekoslovakia.

Selain itu, dia menggarap soundtrack lagu film ‘Twivortiare’ yang berjudul ‘Kembali Ke Awal’ dan memenangkan Piala Maya sebagai ‘Soundtrack Terbaik 2020’.

Dan sekarang, pria penuh senyum itu begitu cepat pergi. Selamat jalan Glenn Fredly Deviano Latuihamallo. Kiranya engkau damai di sisi Tuhan. (NVR)

No More Posts Available.

No more pages to load.