JAKARTA, VoiceMagz.com – Kanker masih menjadi salah satu penyebab kematian terbesar setelah penyakit jantung. Dan mirisnya, penyakit ini pun banyak diderita oleh masyarakat tak mampu.
Atas dasar itulah, pendiri sekaligus pemilik Widya Esthetic Clinic, dr Ayu Widyaningrum berencana mendirikan sebuah yayasan kanker yang menyediakan rumah singgah bagi anak-anak penderita kanker dari kalangan tak mampu. Tak hanya itu, yayasan ini juga akan mendirikan juga sebuah panti asuhan.
Niat dokter estetika ini ini bukan muncul tiba-tiba, tetapi sudah ia rasakan sejak lama, yaitu sejak ia bertugas sebagai dokter umum di rumah sakit di Ulin, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Niat itu semakin menguat ketika ia mengetahui kalau jaminan kesehatan dari BPJS belum maksimal menolong mereka yang notabene dari kalangan kurang beruntung.
“Jadi saat masih jadi dokter umum di Rumah Sakit Ulin sudah timbul niat saya untuk buat sesuatu bagi anak-anak penderita kanker. Ya seperti rumah singgah atau yayasan untuk mereka,” ungkap dr. Ayu usai menengok seorang penderita kanker di RSCM Jakarta, baru-baru ini.
Dokter yang sudah mendapat sejumlah penghargaan di bidang estetika ini menambahkan, ia merasa sedih jika melihat anak-anak penderita kanker yang saat di rumah harus mengurus BPJS terlebih dahulu baru bisa ditangani.
“Seharusnya ditangani atau ditolong dulu, baru urusan surat surat. Saya merasa kasihan anak kecil itu harus menanggung penyakit yang sangat besar,” ujar dr. Ayu.
Dalam sebuah sesi wawancara di sebuah TV swasta, dr Ayu bahkan menantang kaum sosialita yang mengaku kaya terjun langsung melihat anak-anak penderita kanker.
“Hai kaum sosialita yang mengaku kaya, mengapa tidak terjun langsung melihat dan mendonasikan harta Anda bagi anak-anak penderita kanker. Dari pada uangnya banyak dipakai hanya untuk membeli tas-tas branded, mending serahkan pada penderita kanker,” tegas dr Ayu.
Semoga hal ini bisa jadi inspirasi dan pembangkit kepedulian bagi bagian masyarakat yang masih punya kelebihan materi untuk bisa membantu sesama masyarakat yang tak mampu. (NVR)
