Lewat SAGA 2018, Fashion Legacy Arahkan Bibit Muda Fashion Indonesia

oleh
oleh

JAKARTA, VoiceMagz.com – Dunia fashion Indonesia terus berjalan dinamis. Banyak brand serta desainer baru muncul belakangan ini, baik yang mengusung nuansa modern maupun nuansa nusantara yang dikolaborasikan dalam beragam desain yang modern dan kekininan.

Maka tak heran jika banyak generasi muda yang mulai menekuni usaha ini. Sayangnya, hal ini tak dibarengi wadah, pendidikan maupun ajang gelaran yang memadai.

Hal ini membuat Fashion Legacy Lippo sebagai wadah yang berkomitemen menjadi wadah pengembangan industri fashion Indonesia bekerjasama dengan Modeling Club dari lembaga pendidikan London School of Public Relation (LSPR) menggelar kompetisi model bertajuk SAGA 2018 yang digelar Kamis (7/6) di Kampus B LSPR, Jakarta.

Bertemakan ‘Culturashion – Tropical Indonesia’, ajang ini menjadi puncak dari rangkaian acara sebelumnya yaitu LSPR Modeling Week 2018. SAGA sendiri merupakan kontes pemilihan model yang secara rutin digelar setiap tahunnya oleh LSPR Modeling Club yang kini telah memasuki tahun ke-11.

Vadiel Mekha, General Manager (GM) Fashion Legacy menyebut, ajang ini tidak akan menjadi ajang pemilihan model belaka, namun diarahkan pada upaya mengenalkan dan mengarahkan bibit-bibit baru di dunia modeling terhadap dunia fashion.

“Di sini kan tidak terbatas pada modeling saja, tapi juga ada perancang busana, penata rias dan beberapa profesi lainnya. Kita berharap mereka akan mengenalnya lebih dalam. Ini sesuai dengan visi dari Fashion Legacy untuk sesuatu yang bisa dibanggakan serta diwariskan bagi generasi selanjutnya,” ucap Vadiel di sela-sela acara.

Dewan juri yang terlibat kali ini adalah yang sudah tidak asing lagi didunia fashion, yaitu Paula Verhoeven, Julius Ryan Karsten, Harjono Djukyanto, Kreshna Rizka Utama, dan Taufan Teguh Akhbari.

“Kebetulan karena saya merupakan alumni LSPR, ini menjadi nostalgia bagi saya pribadi,” ujar Vadiel saat ditanya kesannya merancang acara ini.

Di kesempatan ini, Fashion Legacy menampilkan total 10 look yang terdiri dari sejumlah busana wanita yang merupakan kombinasi mix and match blouse dan outer dengan pewarnaan alam.

Blouse berbahan lurik dengan potongan asimetris yang modern, blouse dan celana dari bahan tenun badui yang didesain kekinian.

Sedangkan outer berwarna krem dengan bahan doby yang melengkapi dengan turban cantik, hingga kaftan yang terbuka di bagian lengan hingga menjadi lebih universal.

Sementara untuk koleksi pria terdapat kemeja berbahan dasar sutra, dan kemeja dengan potongan asimetris berbahan lurik.

“Penambahan baju juga disesuaikan dengan tema acara yang menampilkan warna-warna cerah untuk mewakili nuansa muda dan summer. Bahan dasar boleh khas nusantara namun desain tetap edgy,” pungkas Vadiel. (NVR)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.