YOGYAKARTA, VoiceMagz.com – Sukses digelar berturut-turut dua tahun sebelumnya, Festival Buku dan Musik MocoSik hadir kembali.
Kali ini mengusung tema ‘Buku, Musik, Kamu’panggung akbar yang mengelaborasi dua kultur itu dihelat pada 23-25 Agustus lalu.
Dengan mengambil venue yang sama pada tahun-tahun sebelumnya, yakni Jogja Expo Center (JEC), MocoSik tetap bernapaskan spirit mendekatkan buku dan musik.
Founder MocoSik Festival, Anas Syahrul Alimi, berujar bahwa MocoSik tidak mengarusutamakan buku melebihi musik, atau sebaliknya.
“Keduanya sama rendah, sama tinggi. Baik buku maupun musik berbagi dalam panggung dan waktu yang sama,” ujarnya baru-baru ini.
MocoSik adalah festival pertama di Indonesia yang mempertemukan buku dan musik dalam satu panggung besar. Mencoba mendekatkan para penikmat konser kepada buku, juga
sebaliknya, mengakrabkan insan literasi dan pencinta buku kepada musik. Itulah misi literasi budaya yang diusung MocoSik.
Anas, yang juga CEO Rajawali Indonesia -sebuah lembaga promotor berpengalaman menyelenggarakan puluhan konser musik skala nasional maupun internasional- mengatakan, MocoSik tidak hanya menampilkan musisi ataupun penulis yang tengah naik daun.
“Yang berada sangat jauh dan sudah berkarya lebih dahulu di waktu lampau, namun tetap
eksis, juga kami berikan panggung yang sama,” tambahnya.
Penghikmat buku dan penikmat musik, lanjut Anas, diringkas menjadi satu: “Kamu.”
Menurut Irwan Bajang, yang pada MocoSik #3 ini dipercaya menjadi Direktur Program, dalam
tiga hari penyelenggaraan MocoSik terdapat lebih kurang 68 penampil.
Jumlah itu, lanjut Bajang, lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya.
“Pecinta buku dan penikmat musik mendapat suguhan yang beragam dari panggung literasi maupun musik,” jelasnya.
Bukan hanya penampil yang bertambah, MocoSik #3 kali ini juga tak hanya bicara kelindan antara buku dan musik. Tetapi, juga kaitan buku dengan film, serta buku dengan seni rupa.
Seperti obrolan MocoSik pada hari pertama, Jumat, (23/8). Mengundang Zen R. S., penulis novel Jalan Lain Ke Tulehu (difilmkan oleh Angga Dwimas Sasongko berjudul Cahaya Dari Timur), Ody Mulya Hidayat (Produser Dilan 1&2), serta F. X. Rudy Gunawan (penulis skenario Terima Kasih Emak, Terima Kasih Abah), ketiganya bakal membincang kelindan film dan buku.
Diskusi bertajuk “Terima Kasih Emak, Terima Kasih Emak: Cerita Sinema, Kisah Buku” ini bakal dipandu aktris Annisa Hertami.
Seni rupa juga tak ketinggalan menjadi topik obrolan MocoSik #3 kali ini. Buldanul Khuri (Penerbit Bentang) dan Dodo Hartoko (Penerbit Buku Baik), dua legendaris dunia penerbitan
Yogyakarta ini bakal memandu diskusi bertajuk “Buku dan Seni Rupa”. Diisi oleh beberapa
perupa, antara lain; Ugo Untoro, Ong Hari Wahyu, Samuel Indratma dan Jumaldi Alfi, mereka
akan membincang -salah satunya- sampul buku sekaligus ruang pamer seni rupa.
Masih ada satu lagi yang anyar dari MocoSik #3. Kali ini, festival buku dan musik ini juga menyuguhkan lokakarya menulis lagu. Dihelat pada hari kedua dan ketiga, Sabtu-Minggu, 24-25
Agustus 2019, lokakarya akan diisi oleh Yura Yunita, dan Marzuki Mohammad/Kill The DJ.
Lebih lanjut, Irwan Bajang yang juga pegiat dunia penerbitan buku indie di Indonesia ini, merinci sejumlah nama yang mengisi sepuluh sesi obrolan maupun lokakarya musik, film, dan seni rupa yang memiliki korelasi dengan dunia buku dan literasi.
Nama para penampil itu, antara lain Zen R. S., Joko Pinurbo, Eko Prasetyo, Edi Mulyono, Aguk Irawan M. N., Windy Ariestanty, Iqbal Aji Daryono, Mas Aik, Anton Kurnia, Pepeng, Kalis Mardiasih, Hengki Herwanto, Erie Setiawan, Nuran Wibisono, David Tarigan, John McGlynn, dan Okky Madasari. (NVR)