Monumen Pers Nasional, Wisata Sejarah Solo Yang Jarang Dilirik

oleh
oleh

SOLO, VoiceMagz.com – Monumen Pers Nasional memang bukan destinasi primadona di Solo. Namun, ada banyak hal menarik yang bisa dijumpai di tempat ini.

Salah satu bangunan bersejarah yang terletak di wilayah Kota Solo, tepatnya di Jl. Gajahmada No. 76, Timuran, Banjarsari, Solo adalah Monumen Pers Nasional.

Gedung yang dibangun sekitar 1918 silam ini awalnya ditujukan sebagai balai untuk mengadakan pertemuan. Pada masa itu, gedung Monumen Pers Nasional ini dikenal dengan nama Societeit Sasana Soeka.

Saksi Bisu Momen Bersejarah

Pada 1933, radio publik pertama yang dioperasikan warga negara Indonesia, yaitu Solosche Radio Vereeniging, dirintis oleh Sarsito Mangunkusumo dan beberapa insinyur lain di gedung ini. Selanjutnya, pada 1946, gedung ini juga menjadi saksi dibentuknya organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

Pada awal 1956, ada ide dari para wartawan senior, salah satunya Rosihan Anwar, untuk mendirikan yayasan yang menaungi Museum Pers Nasional. Ide ini memang terwujud pada tahun yang sama, tetapi museum fisiknya baru resmi dibuka untuk umum pada 1978.

Meskipun diklaim sebagai destinasi wisata pendidikan, Museum Pers Nasional hingga kini belum begitu populer di tengah masyarakat. Buktinya, jumlah pengunjung yang datang ke tempat ini belum terlalu banyak. Bisa jadi, hal tersebut disebabkan oleh kesan masyarakat awam terhadap museum masih cenderung membosankan.

Aktivitas di Monumen Pers Nasional

Bagi para pecinta wisata sejarah, jangan lewatkan kesempatan untuk berkunjung ke Monumen Pers Nasional. Ada banyak hal menarik yang bisa disaksikan di gedung ini, terutama koleksi surat kabar dan majalah dari seluruh Indonesia, baik yang terbit sebelum Revolusi Nasional Indonesia maupun sesudahnya.

Selain itu, ada pula koleksi benda-benda yang menunjukkan perjalanan sejarah teknologi komunikasi, seperti mesin tik, pemancar, telepon, bahkan kentongan besar.

Para pengunjung juga dapat menyaksikan 6 diorama yang bercerita tentang sejarah perkembangan komunikasi dan pers di Indonesia. Diorama pertama adalah tentang bentuk komunikasi dan berita pada zaman sebelum masa kolonial. Sementara itu, diorama terakhir menggambarkan kondisi pers di Indonesia setelah masa Reformasi 1998.

Menariknya lagi, ada pula beberapa artefak milik jurnalis terkenal, seperti mesin tik Underwood kepunyaan Bakrie Soeraatmadja. Ia adalah jurnalis Sipatahoenan yang berasal dari Bandung.

Ada pula perlengkapan parasut yang digunakan oleh Trisnojuwono pada saat meliput gerhana matahari pada 1983. Bahkan, kamera milik Fuad Muhammad Syafruddin, seorang jurnalis di Yogyakarta yang menjadi korban pembunuhan karena membahas skandal korupsi pada 1995, juga bisa ditemukan di museum ini.

Tips Berkunjung ke Monumen Pers Nasional

Tak diragukan lagi, Anda akan mendapatkan banyak informasi berharga ketika berkunjung ke tempat bersejarah ini. Khususnya jika Anda memiliki minat khusus pada dunia jurnalistik, tempat ini sangat penting.

Ada beberapa tips yang bisa diterapkan saat berkunjung ke objek wisata ini. Pertama, ketahui jam operasionalnya. Monumen Pers Nasional dibuka untuk kunjungan umum pada 08.30-17.30 WIB setiap hari.

Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah larangan untuk tidak melakukan tindakan yang dapat merusak koleksi tersebut. Karena usianya yang sudah puluhan tahun, koleksi ini rentan rusak.

Ketiga, jika ingin mengakses dan meminjam buku-buku yang tersimpan di perpustakaan, semua bisa dilakukan secara cuma-cuma. Namun, Anda harus mendaftarkan diri sebagai anggota terlebih dahulu.

Itulah salah satu tempat wisata di Solo yang masih jarang dikunjungi. Berbagai upaya serius dari pemerintah membuat Monumen Pers Nasional ini kini mulai dikenal oleh publik. Nah, jika Anda tertarik untuk berkunjung ke destinasi ini, tak perlu ragu lagi. Bahkan, jika Anda berasal dari luar kota, ada banyak hotel di Solo yang bisa menjadi tempat beristirahat untuk sementara.

Cara memesannya adalah dengan berkunjung ke website Airy Rooms atau memanfaatkan aplikasinya di smartphone Anda. Hotel-hotel yang tergabung dalam jaringan hotel terbesar di Indonesia ini menawarkan fasilitas yang lengkap dan berkualitas. Anda hanya perlu melunasi pembayaran dengan metode transfer maupun kartu kredit sebelum dapat menikmati kenyamanan menginap di hotel pilihan Anda. (NVR)

No More Posts Available.

No more pages to load.