Padu Padannya Gitar, String Section dan Vibraphone Ala Dewa Budjana

oleh
oleh

JAKARTA, VoiceMagz.com- Suasana konser Minggu (18/2) malam di Teater Salihara terlihat santai dan akrab. Gitaris I Dewa Gede Budjana mampu memanjakan pengunjung konser bertajuk ‘Dewa Budjana, Kwartet Gesek & Vibraphone’ dengan sentuhan gitar dengan string section dan vibraphone yang berpadu kuat.

Sembilan lagu dari album-album lamanya plus dua lagu baru seperti ‘Queen Kanya’, ‘Mahandini’, ‘Zentuary’, ‘Cakra’, ‘Dawaiku’, ‘Bunga Yang Hilang’, ‘Lake Takengon’, ‘Joged Khayangan’ dan ‘Early Morning’ pun sukses memanjakan  telinga ratusan penonton konser yang masuk dalam gelaran ‘Salihara Jazzbuzz 2018 Jazz San Frontier’, termasuk beberapa pelaku seni seperti aktor kondang Ray Sahetapy, musikus Kadri Muhammad, Indro dan bassis Gigi Thomas.

Budjana membuka konsernya dengan dua nomor baru, ‘Queen Kanya’ dan ‘Mahandini’ yang nantinya masuk dalam daftar lagu album terbarunya, Mahandini yang baru rampung direkam di AS, Januari kemarin.

Suasana santai coba dibangun Budjana dengan mengajak penonton berdialog di jeda lagu. Ia bercerita tentang proses penciptaan album Mahandini hingga membagikan beberapa vynil albumnya ke beberapa orang, termasuk kepada kurator Teater Salihara, Tommy Prabowo.

Di lagu ‘Lake Takengon’, Budjana memanggil anak musisi kondang Idang Rasjidi, Shadu Rasjidi untuk ikut memainkan bass. Cabikan Shadu pada bass-nya semakin menambah dinamis lagu-lagu yang dibawakan dalam konser malam itu.

Di akhir konser, Budjana memberikan lagu tambahan yang diambil dari album ‘Samsara’ (2001) yang bertajuk ‘Early Morning’. Beberapa penonton yang menyangka konser ini sudah berakhir, kembali lagi ke bangku penonton saat Budjana beserta Kwartet Gesek & Vibraphone kembali ke panggung.

“Konsep konsernya ini sudah dua tahun lalu, tapi baru fix tiga bulan ini. Karena saya ada rekaman di AS Januari lalu, praktis latihannya baru dua kali, disini sekali, di Yogya sekali. Sebelum ke AS saya sempat tulis tiga aransemen lagu di konser ini, tapi mas Tommy bilang bisa nggak kekejar nih, waktunya udah mepet. Lalu di perjalanan pulang saya selesaikan sisanya sampai delapan lagu. Lalu pulang dari latihan di Yogya saya selesaikan satu lagi,” ujar Budjana usai konser.

Soal alasan pemilihan sembilan lagu ini didasari Budjana karena lagu-lagu inilah yang dianggapnya bisa padu jika digabungkan dengan string dan vibraphone.

“Yang saya rasakan, inilah lagu yang cocok dengan string. Saya sendiri sebenarnya tak terlalu dominan bermain. Justru teman-teman di Kwartet Gesek & Vibraphone yang dominan dan sesekali berimprovisasi,” ucapnya. (NVR/ foto: Komunitas Salihara/Witjak Widhi Cahya)

No More Posts Available.

No more pages to load.