JAKARTA, VOICEMAGZ – Film horor bernuansa keluarga segera hadir di bioskop tanah air. Ya.. ‘Pesugihan: Bersekutu dengan Iblis’ siap tayang di bioskop Indonesia mulai 23 Februari 2023 dengan mengusung sejumlah konflik dalam keluarga.
Walau bernuasa keluarga, film besutan Rumah Produksi Virgo Putra Films yang sempat empat tahun tertunda ini tetap menampilkan gambaran kesesatan dan keserakahan menjadi isu sentral.
“Meski bergenre horor, tapi nuansa keluarga sangat kental. Bagaimana keluarga diartikan sebagai yang paling berharga dibanding harta benda hasil pesugihan. Sangat mengerikan ketika manusia terjerumus pada kesesatan. Ketika berada di titik itu, manusia sulit keluar dan semua akan hancur bahkan habis,” ujar sang sutradara, Hanny R Saputra usai pemutaran film untuk media di Jakarta, Rabu (8/2).
Pemeran utama film ini, Nirina Zubir mengatakan, ia tak mampu menolak saat Hanny memintanya bergabung.
“Mas Hanny my mentor yang membentuk gestur dan sosokku dari awal. Ia banyak beri masukan, nasihat dan apa saja dalam dunia akting sejak 17 tahun yang lalu. Sehingga susah nolak saat beliau menawarkan berakting lagi di ‘Pesugihan’. Film ini lebih dari film horor karena konflik keluarganya kental sekali,” ujar Nirina.
Baca Juga: Rexona Hijab Natural Kampanyekan #Bebaskan Langkahmu
Film ini bercerita tentang Hendri (Gary Iskak) dan Marini (Nirina Zubir), sepasang suami istri yang mencintai kedua anak mereka Resika (Isel Fricella) dan Karin (Nicole Parham). Segalanya mereka berikan demi kebahagiaan anak mereka, kecuali waktu.
Bisnis yang dijalankan Hendri dan Marini sedang berada di puncak, sehingga mereka lebih sering berada di luar rumah ketimbang menemani anak-anaknya. Sebagai gadis yang tegas, cerdas, dan tak banyak bicara, Resikalah yang menjadi pengganti orang tua bagi Karin, gadis yang manis, ceria, feminin, dan agak kekanak-kanakan. Kepribadian Resika yang kuat dan tenang melengkapi Karin yang ringkih, penakut, dan gampang panik.
Sejak kecil, Resika adalah tempat Karin berlindung. Tapi sebenarnya, jika Hendri sedang di rumah, jelas sekali terlihat bahwa Karinlah anak kesayangan Hendri.
Sikapnya pada Karin yang lucu selalu jauh lebih lembut dibandingkan pada Resika yang pendiam. Marini pernah mengingatkan Hendri untuk juga memperhatikan Resika, tapi Hendri menanggapinya sambil lalu.
Di SMA mereka, Resika berpacaran Dion (Randy Martin), seorang pemuda yang lucu dan banyak bicara. Resika nyaman dengan Dion. Pemuda itu menjadi tempatnya menceritakan masalah-masalahnya. Mereka bersahabat dengan Jefta (Naufal Azhar), cowok kurus yang ringkih dan anak kesayangan mami. Ia selalu bersikeras memiliki indera keenam dan kemampuan supranatural. ‘Kemampuan’ Jefta ini sering menjadi bahan tertawaan Resika dan Dion.
Baca juga: Heny Purwadinata Rintis Bisnis Parfum
Sampai hari itu, segalanya sungguh baik-baik saja. Namun suatu hari, Hendri dan Marini mendapat ‘pukulan’ luar biasa. Bisnis mereka hancur terkena krisis ekonomi dan membuat hidup mereka meluncur ke titik nadir. Hutang bertumpuk.
Rumah mereka yang tadinya selalu cerah berubah muram dan kelam. Sejak itu, Hendri menjadi pribadi yang murung dan suram. Sikap kebapakannya yang hangat berubah acuh tak acuh dan dingin. Upaya Resika dan Karin menghibur Hendri tak digubris sama sekali.
Marini sebagai istri dan ibu yang baik, berusaha membuat suasana rumah lebih cair, tapi tak berhasil. Perubahan Hendri meredupkan cahaya rumah itu, tapi yang paling terpukul atas perubahan sikap Hendri adalah Karin.
Suatu malam, tanpa sengaja, Marini melihat Hendri bangun diam-diam lalu bersiap-siap pergi. Marini tahu, Hendri akan pergi ke mana. Marini lalu menangis, meminta Hendri tak melakukan ‘itu’, yang entah apa sebenarnya. Tapi Hendri tetap bersikeras pergi.
Ternyata Hendri mendatangi sebuah pohon besar di sudut sebuah tanah kosong. Barulah terbuka bahwa sebenarnya yang dilakukan Hendri adalah, jalan pintas untuk mendapatkan lagi kekayaannya. Tak lama setelah itu, bisnis Hendri dan Marini naik lagi. Berbagai tender mereka menangkan dengan mudah. Utang-utang mulai terbayar. Tapi sejak itu pulalah Resika menyadari keanehan dalam sikap Karin. Teror pun datang silih berganti./Novriansyah