JAKARTA, VoiceMagz.com – Selama ini kita jarang melihat adanya upaya daur ulang botol beling minuman di sekitar kita. Kebanyakan, limbah ini masih teronggok tak terurus.
Data terakhir menyebut, sekitar 5 juta ton sampah botol beling dan plastik bekas minuman dihasilkan per tahunnya dari total 65 juta ton sampah Indonesia.
Dan kini, Pernod Ricard Indonesia coba memulai sebuah langkah pemberdayaan limbah botol beling minuman lewat program Sustainability & Responsibility (S&R) yang berfokus pada upcycling dari botol-botol beling bekas minuman yang didistribusikan mereka di Indonesia.
“Sampai saat ini saya baru melihat penggunaan botol minuman kami baru sebatas digunakan sebagai botol bensin eceran di pinggir jalan. Oleh karenanya kita saat ini coba mereduksi sampah beling dari botol minuman menjadi sesuatu yang bermanfaat seperti gelas, vas, tempat lilin, gantungan lampu dan lain sebagainya,” ujar Edhi Sumadi, Managing Director Pernod Ricard Indonesia di sela-sela kegiatan sosial Responsib’ALL Pernod Ricard Indonesia di RPTRA Benhil, Jakarta, Kamis (20/6).
Dalam upaya pemanfaatan limbah botol ini, Pernod Ricard Indonesia ke depannya akan bekerjasama dengan sejumlah seniman untuk bisa mengkreasikan limbah botol beling agar bisa tampil lebih artistik dan punya nilai jual.
“Saat ini kita bekerjasama dengan komunitas Kertabumi untuk menjadi partner dalam program S&R tahun ini,” imbuh Edhi.
Program yang dimulai sejak Juni tahun ini dibuka dengan penyerahan 200 botol pertama oleh Pernod Ricard Indonesia untuk kemudian diolah menjadi sampah yang bermanfaat oleh komunitas Kertabumi.
“Setelah itu, program ini akan dievaluasi setiap tiga bulan dengan melihat efektivitasnya serta dampak bagi lingkungan dan komunitas yang memang menjadi perhatian utama Pernod Ricard Indonesia,” lanjut Edhi.
Selain itu, produk-produk jadi yang telah dihasilkan Kertabumi nantinya juga akan dijual di toko online Tokopedia agar memudahkan masyarakat membeli produk jadi ini.
Untuk diketahui, Pernod Ricard adalah perusahaan yang memproduksi minuman 19 dari 100 merek top dunia dengan distribusi yang telah mencakup 80 negara. (NVR)