JAKARTA, VoiceMagz.com – Anda penggemar penyanyi legendaris Indonesia, Chrisye? Ingin tahu atau ingin mengajak generasi saat ini melihat memorabilia milik penyanyi bernama lengkap Chrismansyah Rahadi ini?
Kini, Anda bisa melihat secara lengkap memorabilia penyanyi yang hits lewat lagu ‘Lilin-lilin Kecil’ ini di Museum Musik Dunia di Batu, Malang, Jawa Timur.
“Awalnya saya sempat bingung, saat pindah ke rumah di Bintaro. Disana kan cuma sepertiga dari rumah lama kami di Cipete. Padahal barang-barang milik Chrisye saja sudah satu kamar sendiri. Makanya, ketika pindahan, banyak barang-barang itu yang dimasukkan ke dalam container. Padahal diantara barang-barang itu banyak yang butuh perawatan khusus,” cerita istri almarhum Chrisye, Damayanti Noor di sela-sela rilis buku ’11 Tahun Kangen Chrisye’ di Jakarta, Senin (17/9).
Untungnya, lanjut wanita yang akrab disapa Yanti ini, pihak Museum Musik Dunia lewat penyanyi Titi Hamzah menghubunginya untuk menawarkan apakah barang-barang milik Chrisye bersedia dipamerkan disana.
“Saya seperti dapat durian runtuh. Langsung saya iyakan tawaran itu,” ujar Yanti.
Seperti diceritakan pengamat musik, Bens Leo, barang-barang milik Chrisye itu saat ini sudah tersimpan di Museum Musik Dunia bersebelahan dengan patung lilin Chrisye.
“Ada satu lemari khusus, isinya barang-barang milik Chrisye. Dengan patung lilinya juga,” ujar Bens yang juga hadir dalam peluncuran buku ini.
Hadirnya buku ’11 Tahun Kangen Chrisye’ yang berisi tulisan 29 wartawan tentang sosok Chrisye dipandang Bens juga layak menjadi tambahan benda-benda milik Chrisye yang dipamerkan di Museum Musik Dunia.
Ferry Mursyidan Baldan, Ketua Komunitas Kangen Chrisye (K2C) yang menginisiasi penerbitan buku ini pun sangat mengapresiasi ide Bens tadi.
Mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Ketua Badan Pertanahan Nasional ini pun berharap buku setebal 219 halaman ini segera hadir di museum yang terletak di Batu, Malang ini.
“Sudah tiga kali K2C menerbitkan buku tentang Chrisye ini. Dan ini adalah bagian dari tidak terimanya kita sebagai fans Chrisye kehilangan sosok beliau,” ujar Ferry.
Oleh karenanya, untuk terus membuat sosok Chrisye dekat, K2C akan terus membuat kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan Chrisye, terutama bagi para milenials, sebutan akrab generasi milenial saat ini.
Salah satunya saat menjelang 12 tahun kepergian Chrisye tahun depan, K2C akan mengadakan lomba paduan suara antar SMA yang membawakan lagu-lagu Chrisye.
“Ini upaya kita mengenalkan generasi milenial ini pada sosok Chrisye, yang mungkin saja kurang dikenal mereka. Walau mereka hidup dengan jaman milenialnya, tapi mereka harus tahu bahwa Indonesia punya Chrisye sebagai salah satu legenda musik,” ucap Ferry.
Dan seperti penggalan syair lagu Chrisye bertajuk ‘Pergilah Kasih’: “Jangan hiraukan diriku, aku rela berpisah demi untuk dirimu, semoga tercapai segala keinginanmu…,” Mau tak mau fans Chrisye harus rela kehilangan legenda musik Indonesia ini. Yang penting karya-karyanya tetap abadi dan tak lekang dimakan jaman. (NVR)