JAKARTA, VoiceMagz.com – Bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) baru-baru ini tak hanya meninggalkan duka bagi ratusan ribu korban dari segi materi, tapi juga hilangnya nyawa dan rasa kehilangan orang-orang terdekat yang masih tak tentu rimbanya.
Guna membantu korban dan keluarga mencari orang-orang terdekat mereka yang hingga kini tak jelas keberadaannya, sebuah aplikasi yang diberi nama ‘Cari Temu’ diluncurkan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Aplikasi ini adalah sebuah perangkat untuk membantu masyarakat mencari dan menemukan kembali anggota keluarga yang hilang dalam bencana. Aplikasi ini akan melengkapi kerja BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) dalam aksinya melayani korban terdampak bencana.
Seperti diketahui, salah satu masalah utama pada bencana alam seperti yang terjadi pada gempa bumi dan tsunami di Sulteng ialah masalah identifikasi korban. Jenazah tertunda dimakamkan, salah satunya karena belum ada keluarga yang melaporkan kehilangan.
“Oleh karena itu, BAZNAS mendorong percepatan penemuan identitas jenazah dan orang hilang dengan mendorong pembangunan aplikasi ‘Cari Temu’ ini,” ujar Direktur Utama BAZNAS, Arifin Purwakananta di Jakarta, Jum’at (5/10).
Aplikasi ini diharapkan mempermudah masyarakat melaporkan kehilangan anggota keluarga, serta menampung informasi temuan. Keduanya dipadukan oleh mesin dan sistem sehingga mudah menemukan orang yang dicari.
Aplikasi berbasis android ini memiliki empat fitur utama, yaitu melaporkan orang hilang dari berbagai bencana, melaporkan penemuan orang hilang dari yang telah dilaporkan, mencari orang hilang dari yang telah dilaporkan dan mengirimkan informasi lokasi.
Kepala Divisi Informasi Teknologi dan Pelaporan BAZNAS, Achmad Setio Adinugroho menjelaskan, masyarakat dapat mengunduh aplikasi ini di Playstore menggunakan kata kunci ‘Cari Temu’.
Pada halaman pertama, masyarakat langsung dapat memasukkan nama orang yang sedang dicari dan melengkapi ciri-cirinya.
Kemudahan ini juga berlaku bagi masyarakat yang menemukan orang yang tersesat, dapat dilaporkan melalui aplikasi ini dengan memilih menu ‘found’ di dalam aplikasi.
“Semua fitur ini dapat digunakan publik dengan dimonitor BAZNAS Tanggap Bencana (BTB). Ini untuk menghindari kemungkinan aplikasi ini dipergunakan untuk hal lain di luar kepentingan yang terkait bencana,” jelas Achmad Setio.
Ia menambahkan, pada tahap awal ini aplikasi ini hanya mengandalkan laporan masyarakat. Namun ke depannya, aplikasi ini juga terintegrasi dengan lembaga atau organisasi lainnya yang memiliki informasi tentang orang hilang dan tidak terbatas hanya kepada bencana saja. (NVR)