JAKARTA, VOICEMAGZ.com – Solois wanita Meha mengawali perjalanan musiknya dengan merilis mini album berjudul Cinta Tak Pernah Salah. Perempuan 21 tahun ini banyak dibantu musisi senior yang sudah mala berkiprah di dunia musik Indonesia.
Meha menghadirkan tujuh lagu yang banyak mengupas soal cinta dan persahabatan. Meha mendapat sokongan dari sang ayah, Harry Goro yang merupakan musisi senior dan pernah tergabung sebagai pemain drum Kla Project. Ada juga Nina Kusumadewi, Merry Alesis, Dimas Pradipta, Tyo Adrian, Chandra Rian dan masih banyak lagi yang terlibat dalam pembuatan album ini.
“Aku milih dan lagu ditambah 1 lagu duet version ini karena emang lagu-lagunya relate banget sama orang-orang yang ada di sekeliling aku. Aku yakin ini juga relate ke semua teman-teman yang dengar EP ini,” kata Meha di Jakarta.
Adapun 7 lagu yang jadi album ini yakni, “Ada Rasa”, “Tak Pernah Salah”, “Turun Dari Langit”, “Hadapi”, “Daku Sekarat”, “Bahagia” dan Bonus Track lagu “Tak Pernah Salah” yang berduet dengan Shayan Malik.
“Single ‘Daku Sekarat’ dipilih jadi lagu jagoan alias single pertama Meha karena lagu ini punya pesan mendalam dan juga punya beberapa hook yang bisa membuat orang sekali dengar jadi pengen dengar lagi dan lagi,” jelas Meha.
Lagu “Daku Sekarat” diciptakan oleh Harry Goro. Meha langsung jatuh hati ketika pertama kali mendengar lagu ini. Apalagi, cerita di lagu ini banyak dialami orang lain.
“Aku suka sama lagu ini karena pemilihan diksi atau katanya tuh unik banget, dan lagunya juga easy Iistening. Apalagi ceritanya tentang orang yang telat sadar kalau ada orang yang selama ini sudah sayang sama kita tapi kitanya cuek dan baru sadarnya pas dia pergi,” ujarnya.
Meha sebelumnya pernah merilis single “Biarin” ketika berusia 11 tahun. Bakat musik yang dimiliki Meha tentu menurun dari sang ayah. Namun, Meha bertekad memilih jalan bermusik pilihannya sendiri.
“Semoga album ini dapat menambah khasanah musik Indonesia yang semakin berwarna dan dapat diterima oleh semua penikmat musik Indonesia,” tutupnya./Mik.