JAKARTA, VOICEMAGZ.com –Rumah produksi Kura-Kura Ijo resmi memperkenalkan film terbarunya berjudul ‘Pulung Gantung’ yang diadaptasi dari fenomena nyata serangkaian kasus bunuh diri di Gunung Kidul, Yogyakarta.
Fenomena ini terkait dengan mitos masyarakat setempat tentang Pulung Gantung, yakni mitos bola api misterius yang diyakini menjadi penyebab serangkaian kematian tragis di daerah tersebut.
Film ini menyuguhkan suasana menegangkan meskipun bukan termasuk kategori horor. Pulung, bola api misterius yang terlihat melayang di langit, dipercaya masyarakat sebagai pertanda kematian bagi siapa pun yang melihatnya dengan cara bunuh diri. Sang sutradara, Adriansyah mengaku tertarik mengangkat mitos ini sebagai refleksi masyarakat tentang kematian misterius tersebut.
“Saya merasa penting untuk menyoroti misteri ini dan tidak menjadikannya warisan budaya tanpa makna. Ini bukan sesuatu yang harus dilestarikan, tetapi harus kita pecahkan,” ujar Adriansyah di Jakarta, Senin (31/9).
Di film ini, aktris muda Alexandria memerankan karakter utama, Maya, seorang jurnalis investigasi yang ditugaskan untuk menyelidiki kematian-kematian misterius di Gunung Kidul. Film ini juga menandai debut besar Alexandria dalam genre misteri, dengan tantangan besar dalam menggali emosi mendalam karakternya.
“Peran Maya memberikan kesempatan bagi saya untuk mengekspresikan ketakutan dan kebingungan yang sangat intens, dan ini adalah pengalaman yang sangat berharga,” kata Alexandria.
Sutradara Ismail Sofyan Sani yang mempersiapkan Alexandria untuk peran ini, yakin bahwa aktris muda tersebut mampu membawakan karakter Maya dengan sempurna. Produser eksekutif Rida Melinda Azmi menjelaskan bahwa ‘Pulung Gantung’ bukan hanya film misteri, tetapi juga mengangkat isu sosial yang sensitif seperti bunuh diri.
“Film ini punya pesan edukasi yang besar, yakni agar masyarakat tidak terjebak dalam mitos yang membabi buta,” ujar Rida. Produser lainnya, Maria Angelina dan Dedy Rismawan, juga menegaskan bahwa mereka berkomitmen untuk menghasilkan film dengan visual yang kuat dan cerita yang menyentuh hati.
Maya bersama rekannya, Rama menyelidiki keterkaitan antara setiap kematian di Gunung Kidul dengan fenomena Pulung Gantung. Dalam prosesnya, Maya mulai merasakan adanya kekuatan gelap yang lebih besar dari sekadar mitos bunuh diri. Mereka menemukan jejak-jejak misterius yang mengarah pada konspirasi yang jauh lebih besar dan mengerikan dari yang mereka duga.
Film ini diproduksi di lokasi asli di Gunung Kidul, yang pernah menjadi tempat nyata serangkaian peristiwa bunuh diri. Adriansyah menyatakan bahwa hal ini memberikan kesan autentik dan memperkuat intensitas cerita.
“Mengambil lokasi nyata membuat nuansa film ini lebih hidup dan menghidupkan misteri yang ingin kita ceritakan,” ungkapnya.
Film ‘Pulung Gantung’ diharapkan dapat memberikan pandangan baru tentang mitos lokal sekaligus mengeksplorasi masalah sosial yang relevan. Film ini diprediksi akan menjadi sorotan bagi para penonton yang tertarik dengan cerita misteri yang mendalam dan menggugah pemikiran. (NVR)