Jakarta, Voicemagz.com– Setelah tak menjadi pengacara Richard Eliezer atau Bharada E, Deolipa Yumara menggelar konser bertajuk Deolipa Project ‘Nyanyian Penyatu Negeri’, pada Senin 22 Agustus 2022 bertempat di Birawa Assembly Hall Hotel Bidakara, Kawasan Pancoran Jakarta Selatan.
Menurut Deolipa, konser ini sebetulnya sudah direncanakan cukup lama, tetapi terhalang oleh wabah Covid -9, jadi baru bisa terlaksana sekarang ini.
“Agenda konser ini udah diagendakan sejak tahun 2021 lalu, tetapi terhadang oleh Covid -19, jadi baru bisa terlaksana setelah 17 Agustus ini,” kata Deolipa saat jumpa pers disela-sela konsernya.
Dalam konsernya itu, Deolipa Yumara membawakan banyak lagu yang beragam namun tetap sesuai dengan tema. Seperti apa konser itu digelar? Berikut artikelnya.
” Tadi kita sudah nyanyi sekitar 9 lagu, ada lagunya “Panca Sila Rumah Kita” karya Franky Sahilatua juga, dan itu akan saya bayar royaltynya ke pihak keluarga nanti. Setelah preskon ini kita lanjut nyanyi lagi, ” lanjut Deolipa.
Ketika ditanya oleh awak media apakah akan ganti profesi dari pengacara ke musik, atau ini hanya iseng-iseng?. Deolipa pun menjawab.
” Ini serius, tidak ada iseng-iseng, saya sejak kelas 3 SD sudah seneng nyanyi, mau beli gitar susah karena kami keluarga Angkatan Laut nggak punya apa-apa, jadi harus nabung dulu baru bisa beli, itupun juga jelek. Terus saya ini kan kidal, nggak ada gitar yang kidal waktu itu, lalu gitar saya modif agar bisa dimainin secara kidal,” sambung Deolipa lagi.
Pertanyaan dari wartawan pun muncul, jika harus memilih apakah akan menekuni profesi sebagai pengacara apa musik?, Deolipa pun menjawab bahwa tidak masalah diantara kedua profesi tersebut,
“Saya ini orang merdeka, jadi bebas, mau jadi pengacara atau penyanyi bebas saja, kadang-kadang dari pengacara jadi penyanyi, dari nyanyi jadi pengacara, dan pengacaranya orang nyanyi, bebas aja,” jawab Deolipa.
Dunia musik memang bukan hal baru bagi Deolipa, ia menjelaskan bahwa dirinya juga pernah menjadi kepala sekolah di sekolah musik, dan bahkan pernah mendirikan Institut Musik bersama Ridho Slank.
“Saya itu pernah jadi kepala sekolah musik, yaitu di Chic,s Musik, saya juga pernah bikin IMI (Indonesia Music Institute) sama Ridho Slank. Waktu itu aku bisa suruh siruh Ridho, karena Ridho kan guru, saya kepala sekolah, jadi di musik ini bukan kebetulan, memang dari dulu saya sudah di dunia musik. Baru sekitar tahun 2008 saya jadi pengacara dan buka kantor dimana-mana,” tutup Deolipa./Irish
