Ketika banyak orang bicara industri musik tanah air sedang terpuruk, terutama penjualan secara fisik (cd) karena pembajakan yang masih belum hilang, atau persoalan disribusi yang macet disebabkan banyaknya outlet-outlet penjualan yang gulung tikar. Tidak menyurutkan niat band pop punk asal Yogyakarta, Endank Soekamti untuk terus berkreasi tanpa henti.
Mereka, Erix (bass/vocal), Ary (drum), dan Dory (gitar), trio yang menggawangi Endank Soekamti ini, malah meningkatkan tradisi kreatifnya dengan merilis album studio terbaru ke-6 yang berjudul Kolaborasoe lewat bendera Euforia Records miliknya sendiri. Album yang berisi 14 lagu hasil kolaborasi dengan berbagai artis/band di tanah air, merupakan kelanjutan dari album Angka 8 (2012) yang menuai sukses.
Endank Soekamti dalam alabum anayrnya ini mengaransemen dan merekam ulang nomor-nomor klasik, bersama Slank (Anyer, 10 Maret), Dewa 19 (Tak Akan Ada Cinta Yang Lain), Gigi (Cintailah Mereka), Naif (Benci Untuk Mencinta), Pure Saturday ( Kosong), Ponki Barata (Pandangi Langit Malam Ini), Didi Kempot (Parangtritis), Esnanas (Kunag-kunang), sampai dengan CJR (Eaaa) dan Cherrybelle (Dilema), mereka lakoni untuk berkolaborasoe.
Belum lagi dengan komedian yang lagi naik daun, Kemal Palevi, berkolabrasi menciptakan lagu baru berjudul Luar Biasa. Tom Kill Jerry band pendatang baru, dan sebuah karakter animasi film serial local bernama Jarwo Syubidu hadir di album anyarnya ini. Endank Soekamti berhasil berkolaborasi musical dengan band-band legendaris, idola masa kini, band non mainstream, idola suburban, hingga para pendatang baru yang berbeda label rekaman dan manajemen artis ke dalam satu album.
“Endank Soekamti dalam mengeluarkan album baru, tidak hanya berpikir bagaimana membuat lagu-lagu yang enak, tapi juga berpikir bagaimana album ini bisa lebih efektif, inovatif, inspiratif, berpengaruh dan melakukan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin,” jelas Erix tentang konsep album Kolaborasoe, saat ditemui di Kedai Kopi 89 Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (11/11).
Ide melakukan cross market dan regenerasi auidience dengan mengajak band-band yang mungkin orang lain pikir tidak mungkin inlah yang menjadi kekuatan Endank Soekamti dalam berkreasi tanpa henti. Termasuk ide kreatif album Kolaborasoe yang dikemas sangat menarik dalam bentuk Boxset Limited Edition, berisi CD Audio Kolaborasoe, DVD Film Kolaborasoe Rockumentary, Buku Aku Kamtis, Sertifikat Kepemilikan, T’Shirt, Cincin Akik dengan ukiran Soekamti, nama dan nomor seri pembelinya yang dicetak sebanyak 5000 boxset.
Dan yang paling menarik, sistem penjualan Endank Soekamti melibatkan para Kamtis (penggemarnya .red) untuk menjadi volunteer. Meraka dilibatkan, karena mereka dalah energi bagi Endank Soekamti untuk terus berkreasi dan tetap ada. “Mereka bukan sebagai objek, tapi mereka sebagai pemilik yang syah Endank Soekamti. Maka kita bicara professional saat mereka kita libatkan sebagai agen penjualan album-album kita, hitungan dan persentasinya jelas,” tutur Erix.