JAKARTA, VoiceMagz.com- Konsistensi D’MASIV di jagat musik Indonesia tak perlu ditragukan lagi. Band yang bernaung di label Musica Studio ini kembali merilis album barunya atau album ke 6 dalam sejarah bermusiknya bertajuk ‘Love Album’ atau Album Cinta.
‘Love Album’ ini diklaim sebagai album D’MASIV dengan produksi termahal karena melibatkan berbagai musisi dan genre.
Selain itu band yang digawangi Rian Ekky Pradipta (vokal), Dwiki Aditya Marsall (gitar), Nurul Damar Ramadan (gitar), Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata (bass), dan Wahyu Piadji (drum) ini juga berkolaborasi dengan Peymusik.
Lagu yang disuguhkan D’Masiv di kelima album sebelumnya, diyakini banyak menginspirasi dan memberikan semangat bagi penggemarnya. Misalnya saja lagu ‘Jangan Menyerah’, ‘Damai’, ‘Mohon Ampun Aku’, ‘Esok ‘kan Bahagia’ dan lagu-lagu lainnya.
Berbekal besarnya dukungan dan cinta dari Musica Studio’s, massivers (sebutan fans D’MASIV) serta yang terbaru dari Peymusik, membuat D’MASIV ingin kembali memberikan semangat positif yang baru dengan menghadirkan album keenam, yang menghadirkan pilihan lagu bertema cinta yang universal bagi pecinta musik Indonesia.
“Kita selalu kasih energi yang beda dan selalu baru. Di setiap albumnya merasa seperti band baru lagi pengerjaan musiknya, aransemen lirik lagunya. Kalo buat kita, album yang kita kerjakan di tahun ini sangat berarti, karena di tengah serangan digital musik kita masih merilis album fisik, walaupun ada bentuk digital karena Peymusik bergerak,” ujar Rian dalam jumpa pers peluncuran Album Cinta D’MASIV di Indozone, kawasan Patal Senayan, Jakarta, Kamis (2/5).
Sebagai leader D’MASIV, Rian memaknai album keenam ini sebagai ungkapan syukur D’MASIV, karena tidaklah mudah bagi sebuah band untuk bertahan di industri musik selama sebelas tahun dengan personil yang sama, di tengah banyaknya band atau musisi baru yang berdatangan.
“Sejak album pertama kita berkarya, bikin lagu baru tidak kemakan sama nostalgia, jadi karyanya nggak itu itu saja lagunya. Dan buat kita itu sehat berkarya, padahal godaan untuk kanan-kiri banyak, tapi kita tetap lurus saja terus bermusik, Insya Allah sampai tua. Jadi maknanya buat kita dalam banget, sampai susah diungkapkan karena terlalu berarti dan akan jadi jembatan kita untuk hal yang lebih besar lagi, karena kita yakin kita masih punya jalan yang lebih panjang dan besar,” tambah Rian.
Berbeda di album sebelumnya, cover albumnya kali ini berupa gambar seluruh personil D’MASIV dengan sketch pinsil di atas kayu. kemudian cover bagian dalamnya pun berupa foto semua personil D’MASIV di depan gedung Musica.
“Kita buat cover foto di depan gedung Musica ini pun berharap akan jadi memori kenangan buat kita dan suatu saat orang akan foto di depan ini karena foto ini. Kita terisnpirasi banyak idola kita layaknya The Beatless di zebra cross depan studio di Abbey Road. D’MASIV ingin Musica Studio jadi satu tempat ikonik atau bersejarah dan harusnya bisa menjadi museum, tempat wisata dan intinya bentuk penghormatan. Mungkin kesannya sederhana tapi maknanya dalam banget, jadi kayak ini kita merasa kita bukan apa-apa tanpa Musica, jadi ini bentuk penghormatan kita,” jelas Rian lebih lanjut.
D’MASIV Jalin Kerjasama Dengan Peymusik
Berbarengan dengan peluncuran album keenam ini, D’MASIV melakukan kerjasama dengan platform musik yaitu Peymusik. Pey musik merupakan sebuah aplikasi karya anak bangsa juga melakukan soft launching di Indozone Park.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Peymusik Adrianto Priyo juga turut memberikan keterangan pers kepada wartawan.
Dengan mengusung tagline “mendukung musik Indonesia, mendidik bangsa”, Peymusik ingin mendekatkan para penggiat musik dengan para penikmat musik.
“Kami percaya bahwa musik punya kekuatan untuk memengaruhi manusia, dan kami ingin menggunakan kekuatan musik itu untuk menyebarkan semangat yang positif, yang bernilai edukatif, yang bisa mengubah orang menjadi lebih baik,” terang Adrianto Priyo.
Sementara itu Triando Frima, Product Manager dari Peymusik turut menambahkan apa yang dijelaskan oleh Andrianto Priyo.
“Peymusik dirancang sebagai one stop music platform, di mana pengguna tidak hanya bisa menikmati musik-musik terbaik Indonesia secara streaming, tetapi juga bisa mengenal lebih dekat para musisi, belajar dan mencari inspirasi dari orang-orang di balik industri musik, menonton konser musik secara live dan banyak lagi”, terang Triando.
Untuk sekarang, Peymusik tengah mempersiapkan kerjasama dengan berbagai pihak yang akan menjadi pengisi konten di platform baru ini. Sementara ini, versi beta Peymusik dapat diakses melalui www.peymusik.id
Menutup penjelasannya kepada awak media Rian mengaku kalau kerjasama dengan Peymusik ini bisa terjalin karena ia melihat visi dan misi dari Peymusik yang cocok dengan dirinya.
“Kita bisa menjalin kerjasama dengan Peymusik, karena mereka punya visi-misi ingin mengedukasi Indonesia dengan musik. Musik itu bisa menjadi salah satu cara kita belajar, bisa menginspirasi dan mengubah mindset. Orang yang tadinya gampang sedih, dengar lagu jadi semangat lagi. Kekuatan lagu luar biasa. Ketika punya visi dan misi seperti itu kita tertarik dan mereka sangat hargai kita, akhirnya mereka membeli album fisik D’MASIV 200 ribu copy. Mereka seyakin itu dengan album kita karena menurut mereka image kita bagus, bisa inspirasi banyak orang. Mereka yakin di industri ini serta misi dan harapan memajukan industri musik tanah air,” tutup Rian./Irish