JAKARTA, Voicemagz.com – Kembali, vokalis Ungu yang juga Wakil Walikota Palu, Pasha jadi sasaran kritikan pedas netizen. Setelah dulu sempat dikritik terkait baju yang dikenakannya, kini kritikan netizen datang terkait gaya rambut Pasha saat memakai baju dinas.
Gaya rambut Pasha ketika melakukan sesi bincang-bincang bersama Glenn Fredly dan Tompi yang diunggah di akun Youtube Najwa Shihab pada Minggu (21/1) lalu dipandang netizen tak pantas dengan seragam yang dikenakan.
Dalam acara itu, Pasha sebagai Sebagai Wakil Walikota Palu, hadir mengenakan baju dinas. Nama aslinya yakni Sigit Purnomo pun tertera di nametag baju seragam berwarna coklat tersebut. Walau berseragam, Pasha menggunakan gaya rambut dengan sisi kanan dan kiri dipangkas habis, sementara bagian tengah dibiarkan panjang. Kemudian Pasha menguncir bagian rambutnya yang panjang tersebut.
Gaya rambut Pasha saat memakai baju dinas ini langsung mengundang kritik netizen. Mereka melihat gaya rambut tersebut justru menurunkan wibawa Pasha sebagai Wakil Walikota Palu.
“Akan lebih baik kiranya kalo baju dinas itu tidak dipakai kalo potongan rambutnya seperti itu. Justru menghilangkan wibawa seorang pemimpin (wakil walikota) dan bagaimana memberi contoh pada bawahan (ASN),” cuit seorang netizen.
Tak lama setelah foto itu viral dan menuai kritik pedas, Pasha pun angkat bicara. Ia mengatakan saat itu dirinya hanya menyesuaikan dengan tema undangan dan berusaha tampil rapi di televisi.
“Pertama, undangan Tompi-Glenn itu berkaitan dengan musisi yang terjun ke politik terjun ke daerah. Kebetulan rambut saya memang kondisinya setengah panjang. Nah, supaya tampilnya lebih rapi di hadapan pemirsa, saya geser ke belakang rambutnya. supaya lebih rapi saya ikat, bukan berarti gondrong,” kata Pasha seperti dilansir dari detikcom, Senin (22/1).
Pasha menegaskan dia memahami aturan yang mengikat pejabat daerah. Gaya rambut dikuncir hanya bagian dari gimmick untuk menunjukkan sisi anak band yang melekat padanya.
“Kami ini paham kok, kan yang mengikat pejabat ini kan dua, aturan dan etika. Kami tidak membela diri, kami berpikir tidak melanggar etika. Kalau disinggung rambutnya, kepentingan waktu itu memang musisi jadi kepala daerah, jadi nuansa itu kita tampilkan. Bukan berarti nge-mix seakan-akan mau pamer, bukan,” tukasnya.
Pasha pun merasa tak melanggar aturan. Ia kemudian mempertanyakan kenapa hanya dirinya yang disorot.
“Kami pribadi tidak merasa melanggar aturan, tidak melanggar etika, karena kami tampil rapi, kecuali saya tampil kucel, rambut dikedepanin seperti anak metal. Coba lihat deh kepala daerah-daerah ada yang jenggotnya panjang, kumisnya panjang, segala macam, kenapa Pasha terus,” tanyanya. (NVR)