Ikang Fawzi Sapa Penggemar Musik Indonesia Lewat Sigle ‘Jujurkan Keadilan’

oleh
oleh

JAKARTA, VOICEMAGZ.com – Musisi rock legendaris Ikang Fawzi akhirnya kembali aktif bermusik. Bukan sekadar nostalgia, melainkan panggilan hati yang muncul setelah kepergian istrinya tercinta, Marissa Haque, yang wafat pada 2 Oktober 2024.

Lagu berjudul “Jujurkan Keadilan” menjadi karya pertamanya setelah vakum lama dari industri rekaman. Lewat lagu ini, Ikang ingin menyuarakan pesan keadilan, sesuatu yang selama ini menjadi keresahan batin sang istri semasa hidupnya.

“Kenyataannya memang puluhan tahun nggak bikin lagu. Kalau ini berhasil, mungkin saya semangat lagi bikin lagu, bahkan bikin album,” kata Ikang Fawzi di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Jumat (8/8). “Tapi buat saya, lagu itu harus ada manfaatnya. Kalau cuma lewat begitu aja ya buat apa,” lanjutnya.

Ikang mengungkapkan bahwa semangatnya untuk kembali berkarya muncul tidak lama setelah sang istri meninggal dunia. Kepergian Marissa membuka kembali ruang dalam dirinya untuk menuangkan keresahan lewat musik.

“Begitu istri saya meninggal, langsung terpikir, wah, ini saatnya. This is the time to go,” ujarnya.

Nama Ikang Fawzi sudah tidak asing lagi di dunia musik tanah air. Sejak era 1980-an, ia dikenal lewat suara khas dan penampilan panggung yang enerjik, menjadikannya salah satu ikon musik rock Indonesia.

Di luar menyanyi, Ikang juga dikenal sebagai pencipta lagu andal. Beberapa karyanya bahkan menjadi hits yang dinyanyikan musisi besar, seperti “Permata Hitam” dan “Air Api” oleh Gito Rollies, dan “Cinta Bersemi” oleh Nike Ardilla.

Ia juga merilis berbagai album kompilasi seperti 20 Golden Hits Ikang Fawzi (1996) dan The Very Best of Ikang Fawzi (2006), serta album live Live Concert I&I (1999) yang menunjukkan kekuatan performa panggungnya.

Kembalinya Ikang lewat “Jujurkan Keadilan” bukan hanya soal lagu, tapi tentang menyuarakan pesan yang bermakna, sejalan dengan semangat mendiang istrinya. Lagu ini menjadi simbol perjalanan emosional dan spiritual seorang seniman yang kembali ke akar kreatifnya./Eds.

No More Posts Available.

No more pages to load.