JAKARTA, VoiceMagz.com – Penggunaan madu khusus bagi ratu lebah atau yang dikenal dengan royal jelly sebagai bahan yang dapat membantu merawat kecantikan kulit dan wajah sudah menjadi resep turun temurun nenek moyang bangsa ini.
Sejak dulu kala, nenek moyang kita sudah terbiasa mengkonsumsi dan mengoleskan royal jelly sebagai bagian perawatan kulit dan wajah. Dan kini, resep ini lebih dimodernkan dengan bantuan teknologi terbaru.
Adalah dr. Ayu Widyaningrum MM, seorang dokter estetika asal Banjarmasin yang kini coba mengkombinasi perawatan wajah dengan penggunaan royal jelly dan teknologi terbaru yang diberi nama ‘Royal Glow’.
“Bahan dasarnya adalah royal jelly. Perawatan ini mengaplikasikan royal jelly serta okigen bertekanan tinggi yang fungsinya untuk pigmentasi, whitening, sterilisasi jewarat dan anti aging serta untuk pengencangan kulit,” papar dr. Ayu di sela-sela sesi pemotretan bagi sebuah majalah kecantikan di Jakarta, Rabu (25/7).
Inovasi baru ini, lanjut Ayu, merupakan hasil ciptaannya sendiri berdasarkan jurnal-jurnal ilmiah yang kerap dibacanya di internet.
“Royal jelly-nya juga dari Thailand. Memang ini khusus dari sana, karena royal jelly disini belum bisa digunakan untuk perawatan yang saya ciptakan ini. Kebetulan juga saya punya kolega dari Thailand yang bisa kirim kesini,” jelas dokter kelahiran Kotabaru 12 Agustus 1990 ini.
Paket perawatan yang ditawarkan pemilik klinik Widya Aesthetic Clinic ini disebutnya masih bisa dijangkau masyarakat. Dengan Rp950 ribu, sudah mendapat lima perawatan sekaligus yang ada dalam ‘Royal Glow’ ini.
“Ada lima perawatan yang terangkum di ‘Royal Glow’ ini, termasuk penggunaan buble foam oksigen, mesoteraphy, dermapain, oksigen jetpeel dan royal jelly itu sendiri. Cukup empat kali perawatan tiap tiga minggu sekali, selanjutnya bisa dilanjutkan dengan perawatan biasa,” ujar Ayu.
Walau belum dipatenkan, ia menjamin perawatan wajahnya ini tidak akan menimbulkan efek samping karena menggunakan bahan-bahan alami yang digabungkan dengan teknologi terbaru.
“Tidak akan ada kulit yang mengelupas,” jamin dokter yang awalnya bercita-cita jadi bidan ini.
Sayangnya, Ayu tak membuka cabang di kota lain selain di Banjarmasin. Alasannya, ia mau fokus menggarap kliniknya itu.
“Belum kepikiran buka cabang. Tapi banyak kok orang Jakarta yang datang ke sana,” pungkasnya. (NVR)
