Inovasi Digital Dongkrak Potensi Zakat Jadi Sembilan Kali Lipat

oleh
oleh

JAKARTA, Voicemagz.com – Inovasi yang Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) lakukan sepanjang tahun 2017 di bidang penghimpunan maupun penyaluran zakat akan mengarah kepada penggunaan digital dalam berbagai transaksi.

“Di tahun 2016, transaksi digital baru satu persen dari total transaksi, tapi di 2017 naik menjadi sembilan persen. Saya optimis dua tiga tahun lagi bisa menjadi 50 persen,” ujar Deputi BAZNAS, Arifin Purwakananta di Jakarta, Jumat (26/1).

Lanjutnya, pengumpulan yang telah dilakukan BAZNAS melalui dunia digital antara lain dengan layanan berdonasi yang bisa dilakukan dengan menggunakan sebuah aplikasi OORTH dan melalui platform digital milik BAZNAS, seperti website, fanpage BAZNAS, sosial media milik BAZNAS dan apps store BAZNAS yaitu muzaki corner.

“Dari sisi penyaluran, berbagai program yang telah BAZNAS lakukan dalam meningkatkan layanan mustahik dikemas secara inovatif sehingga bantuan lebih mudah dijangkau oleh mustahik. Antara lain melalui Program Layanan Aktif BAZNAS dan BAZNAS Tanggap Bencana,” jelas Arifin.

Inovasi pengumpulan dorong peningkatan zakat juga dilakukan oleh Nu Care – LazisNU dan LazisMU. Inovasi yang dibuat Nu Care – LazisNU yaitu Gerakan Belajar Zakat Bangkitkan Kesadaran Umat Untuk Berzakat Sejak Dini.

Direktur Fundraising Nu Care – LazisNU, Ust Nur Rohman mengatakan bahwa gerakan ini dimulai sejak dua tahun lalu dengan Koin (Kotak Infak). Pada dasarnya Nu Care – LazisNU memang banyak mencari format atau model gimana supaya zakat dapat dipahami dengan baik di semua lini masyarakat, lalu terbentuklah gerakan belajar zakat bangkitkan kesadaran umat untuk berzakat sejak dini ini.

“Pada gerakan ini diajarkan bagaimana cara berzakat ketika sudah mencapai nishab dan haul serta setiap pagi dibekali dengan 2 doa dari malaikat tentang berinfak. Doa malaikat pertama ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak.’ Dan yang lainnya berkata: ‘Ya Allah, hancurkanlah (harta) orang yang kikir.’ Alhamdulillah berkat adanya gerakan seperti ini, beberapa wilayah di Indonesia menerapkan pemahaman dgn sangat baik. Contohnya di Sukabumi yang sudah memulai aktfitas-aktifitas yang tentunya membanggakan,” katanya. 

Manager Fundraising LazisMU, Falhan Nian Akbar menambahkan, LazisMU melakukan penghimpunan maupun penyaluran zakat secara internal dan eksternal. Untuk internal, LazisMU sedang berinovasi untuk membangun sistem IT jadi sistem management informasi dgn pendekatan IT.

“Secara eksternal, LazisMU sedang menggunakan teknologi informasi untuk memudahkan pelayanan ZIS dengan membuat sebuah aplikasi yang sudah bisa di download pada IOS dan android. Nama aplikasinya yaitu LazisMU (Kawan Baik) sehingga orang bisa mencari informasi tentang zakat dan juga bisa langsung berzakat, infak dan sodakoh di aplikasi tersebut dengan kalkulator zakat,” kata Falhan.

LazisMU juga berkerjasama dengan muv on yang berguna untuk memudahkan layanan ZIS bagi para muzaki

“Yang kedua kita juga bekerjasama dengan muv on, yaitu semacam digital marketlist. Layanan ZIS LazisMU bisa juga melalui muv on. Intinya LazisMU sedang membangun pelayanan ZIS melalui channel-channel yang memudahkan para muzaki,” lanjutnya.

LazisMU juga terus melakukan berbagai inovasi untuk memudahkan pelayanan Zakat, Infak dan Sodakoh (ZIS) yang akan mengarah kepada penggunaan digital dalam berbagai transaksi.

LazisMU juga mengembangkan sebuah program-program yang manarik. Salah satunya elektrifikasi, yaitu sebuah program penerangan menggunakan solar sel atau panel surya di NTT.

Program ini berkerjasama dengan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Republik Indonesia (TNP2K RI) yang sudah memasuki tahap ke dua atau dua tahun.

Sudah 1000 rumah miskin yg belum punya listrik dibantu oleh LazisMU dan TNP2K dengan program elektrifikasi. LazisMU juga mempunyai program klinik apung.

LazisMU membuat kapal yg diubah menjadi sebuah klinik kesehatan terapung untuk pulau-pulau terpencil dan sudah mengembangkan di Ambon sampai dengan Papua yang menjadi targetnya adalah daerah-daerah terpencil yang belum dijamah kondisi kesehatannya.

Terakhir, LazisMU membangun sentra-sentra peternakan dengan memberdayakan para petani dan peternak lokal. Tujuannya untuk menyuplai qurban dan untuk dikonsumsi. Pertanian dan peternakan yang terintegrasi dan juga ditujukan untuk para petani juga menjadi inovasi yang dibuat oleh LazisMU. (NVR)

No More Posts Available.

No more pages to load.