JAKARTA, VOICEMAGZ.com – Penyanyi cantik Maudy Ayunda kembali menunjukkan kreatifitasnya di jagad musik Indonesia dengan merilis single terbaru berjudul “Hari Itu”.
Jika sebelumnya lagu “Cahaya” menceritakan betapa sosok sang suami adalah cahaya di kehidupannya, maka begitu pula dengan pendidikan bagi Maudy seorang, yang menjadi sumber inspirasi dan tempat berlabuhnya cinta terhadap proses belajar.
Lagu ini lebih dari sekadar ajakan bernostalgia. Maudy mengingatkan kembali hangatnya ikatan persahabatan semasa sekolah, dengan segala pahit-manisnya bertumbuh dewasa. Sebuah perjalanan emosional penuh warna.
Berpadu dengan suaranya yang lembut, lirik yang menyentuh, dan melodi yang penuh emosi, “Hari Itu” menciptakan sebuah lanskap musik yang dapat diterima bagi segala kalangan usia. Bercermin dari pengalaman pribadi, Maudy menjelaskan bahwa “Hari Itu” menjadi caranya memaknai tahun-tahun formatif yang dihabiskan semasa bersekolah. Lagu ini juga merupakan perwujudan dari eksplorasi penuh jiwa akan kenangan tak terlupakan dari masa sekolah yang telah membentuk dirinya.
“Saya ingin menangkap esensi dari kenangan berharga di sekolah dan menciptakan ruang di mana orang bisa mengenang pengalaman mereka sendiri,” kata Maudy Ayunda dalam siaran tertulis.
“Melalui ‘Hari Itu’, harapannya saya dapat memberikan hiburan dalam menghadapi perjalanan waktu yang tak terelakkan, dan mendorong orang untuk lebih menghargai setiap momen,” tambahnya.
Karena itu Maudy mengajak pendengar mengenang kembali momen-momen indah bersama teman, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah, dengan turut meramaikan tagar #HariItu sebagai bentuk ruang diri menghargai proses panjang hidup mereka serta keindahan bertumbuh dewasa.
“Hari Itu” menandai peluncuran kedua menuju album terbaru Maudy mendatang yang direncanakan rilis akhir tahun ini. Album ini menghadirkan perspektif segar dalam perjalanan musik Maudy, memandang musik sebagai wadah yang kuat untuk menumpahkan cerita dan memberikan komentar sosial. Eksplorasi tema-tema universal, seperti fase pendewasaan, penerimaan diri, kesehatan mental, identitas perkotaan, dan modernitas menjadi fokus utama dari album ini./Mik.