Ogah Makan Uang Haram, Benarkah Pasha Ungu Mundur dari Anggota DPR?

oleh
oleh

JAKARTA, VOICEMAGZ.com – Media sosial Indonesia kembali  dihebohkan oleh sebuah video yang mengklaim politisi sekaligus musisi Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu mundur dari DPR RI dengan alasan dramatis: menolak ikut “makan uang haram” demi rakyat.

Video itu menampilkan foto Pasha di ruang sidang paripurna dengan narasi emosional yang seolah-olah ia memilih integritas di atas jabatan. Kalimat,

“Saya tidak mau ikut makan uang haram, lebih baik mundur demi rakyat saya,” sontak membuat jutaan netizen bersorak, menganggapnya sebagai aksi heroik dari seorang anggota parlemen.

Hingga saat ini, tidak ada konfirmasi resmi dari Pasha Ungu, Partai Amanat Nasional (PAN), maupun pimpinan DPR RI. Media arus utama pun tidak memberitakan kabar ini. Video yang viral itu adalah konten hoax yang sengaja dibuat untuk menunggangi kemarahan publik terhadap DPR.

Ahli komunikasi menyebut fenomena ini sebagai “narasi pahlawan yang sempurna”. Di tengah citra DPR yang sedang hancur akibat kontroversi kenaikan tunjangan dan pernyataan arogan anggota, masyarakat haus akan sosok yang menolak sistem korup.

Hoax ini memanfaatkan bias psikologis publik, atau confirmation bias, di mana orang cenderung mempercayai informasi yang menguatkan keyakinan mereka sebelumnya.

Lima Fakta Penting Hoax Pasha Ungu:

1. Narasi Pahlawan Terlalu Sempurna
Video ini dirancang untuk memicu emosi, menampilkan Pasha sebagai pahlawan yang menolak “makan uang haram”. Cerita ini terlalu cocok dengan kekecewaan publik sehingga terasa nyata, padahal fiktif.

2. Nol Konfirmasi Resmi
Hingga kini, akun resmi Pasha Ungu, PAN, dan media terpercaya sama sekali tidak mengonfirmasi klaim pengunduran diri tersebut. Video viral itu hanyalah foto lama yang diberi narasi provokatif.

3. Menunggangi Momentum Amarah Publik
Hoax ini meledak karena publik sedang marah terhadap DPR, menjadikannya katarsis instan bagi masyarakat yang muak dengan elit politik.

4. Psikologi Publik Terjebak Bias Konfirmasi
Masyarakat lebih mudah percaya hoax yang menguatkan opini lama: DPR korup. Otak menerima informasi ini sebagai kebenaran tanpa cek fakta.

5. Rekam Jejak Politik Pasha Ungu
Sebagai politisi pragmatis, Pasha dikenal mengikuti arus sistem politik. Tindakan dramatis “mundur demi rakyat” sangat bertolak belakang dengan karakternya, membuat klaim video semakin tidak masuk akal.

Viralnya video hoax ini bukan sekadar tentang Pasha. Ini adalah cermin krisis kepercayaan publik terhadap DPR. Sebuah kebohongan indah terasa lebih nyata daripada kenyataan yang mengecewakan.

Netizen pun diajak merenung: apakah kita ingin terus termakan hoax yang memanipulasi emosi, atau mulai belajar skeptis dan memverifikasi informasi sebelum menyebarkan?./Ib.

No More Posts Available.

No more pages to load.