Jika pemain gitar, vokalis atau kibordis merilis album tentu bukan hal baru, tapi jika pemain drum yang merilis album tentu sebuah terobosan baru dan barang langka, terutama di kancah musik Indonesia. Ome adalah salah satu drummer Indonesia yang mencoba memulai dengan gebrakannya yaitu merilis album, walau emang bukan solo drum, tetapi berformat band. Selaiin sebagi drummer dan konseptor lahirnya album “ Social Politic and Love”, Ome juga penulis lagunya.
Dalam album terbarunya Ome melibatkan beberapa musisi senior yang telah lebih dulu popular di jagad music Indonesia, para musisi yang diajak berkolaborasi diantaranya, Ian Antono, Hendry (Funky Kopral), Zian, Georgie Tanasale Dedy Delova, Samuel, Eric dan lain lain.
Dalam album bergenre pop rock tersebut, Ome & The People me menyuguhkan menu 17 lagu kepada para pecinta music di Indonesia, tentunya dengan materi lirik yang berbeda-beda. Namunsesui dengan judulnya lagu-lagunya banyak didominasi tema social politik.
“ Untuk lagu Reformasi, terus terang saya menulis lagunya ketika melihat presiden Gus Dur lengser, jadi saya melihatnya sebagai Reformasi yang kebablasan” terang Ome ketika ditemui saat launching Albumnya di Rolling Stone Café, Jakarta ( Kamis, 20/8).
Keterlibatan Ome di industry music sebetulnya bukan baru kali ini, sebab sebelumnya ia bersama bandnya Remwdy juga pernah merilis album, diantaranya Menangis Untukmu (2006), Virgin Suicide (2009).
Selain itu Ome juga pernah menjadi additional drum pada album Capelo (2007), Noraz Band (2010) dan Wine Richie (20011)./Irish.