Album ini menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan karier Pamungkas, yang dikenal dengan kemampuan bermusik dan lirik-liriknya yang mendalam. Sebagai fokus utama dari album ini, single “Fight Some More” juga dirilis bersamaan, memperlihatkan semangat pantang menyerah dari sang musisi.
Hardcore Romance bukan sekadar album baru, melainkan sebuah titik kalibrasi bagi Pamungkas. Setelah enam tahun berkarier di dunia musik yang dimulai dengan album debut Walk The Talk (2018), Pamungkasmerasa perlu untuk kembali ke akar bermusiknya. Dalam proses pembuatan album ini, Pamungkas menekankan pentingnya untuk terus berkarya dengan semangat yang sama seperti saat pertama kali memulai.
“Gue selalu bilang ke tim, kita mulai dari nol lagi. Jangan berpikir bahwa kemarin enak, kemarin sudah sampai ‘sini’, sampai ‘sana.’ Gue berpikir sekarang goal-nya supaya bisa berkarya terus,” kata Pamungkas, menekankan pentingnya kembali pada semangat awal dalam bermusik.
Album Hardcore Romance adalah hasil dari proses mendalam Pamungkasdalam mengolah perasaan dan pengalaman hidupnya. Album ini mencerminkan perjalanan emosional dan intelektual Pamungkas yang lebih matang dan bijaksana, sambil tetap menjaga perspektif positif meskipun lahir dari pengalaman-pengalaman yang tidak selalu menyenangkan.
Pamungkasmenggambarkan album ini sebagai potret diri yang merefleksikan momen-momen penting dalam hidupnya. “I’m a collector of feelings. Jadi, bisa dibilang album ini adalah sebuah potret diri tentang momen-momen yang gue lewati dalam hidup. Kalau mengikuti album gue dari pertama, akan sangat terasa bagaimana pertumbuhan dan perbedaan perspektif,” jelasnya.
Pamungkas nyaris mengerjakan seluruh album ini sendiri, mulai dari menulis lagu, memproduksi, hingga merekam hampir seluruh instrumen. Proses mixing juga dilakukan sendiri oleh Pamungkas, sementara mastering dipercayakan kepada Rhesa Aditya. Satu-satunya keterlibatan orang lain dalam instrumen adalah isian drum oleh sang kakak, Raden Rohan, dalam lagu “Putus.” Dengan cara ini, Pamungkasmencoba menghidupkan kembali kenangan sebagai musisi kamar yang serba terbatas dan mandiri.
Dari segi musikalitas, Hardcore Romance banyak menampilkan eksplorasi Pamungkas dengan gitar elektrik, terutama gitar Stratocaster yang memberikan nuansa “hardcore” namun tetap mempertahankan sentuhan balada yang manis, sesuai dengan judul albumnya yang menggabungkan unsur keras dan romantis.
“Single “Fight Some More”, yang merupakan single keempat dari album ini, menjadi salah satu wujud nyata dari perjuangan Pamungkasdalam menghadapi keraguan. Lagu ini dikemas dalam bentuk pop ballad dengan piano sebagai pembuka, dan secara lirik menyiratkan semangat pantang menyerah meskipun menghadapi tantangan.
“Gue suatu malam berpikir, tidak gampang membuat album dengan membangun pondasi yang baru. Dalam prosesnya menantang. Gue orang yang cukup optimis, tetapi dengan apa yang gue hadapi, terkadang gue meragukan diri sendiri. Tetapi pada akhirnya gue melawan keraguan itu dengan percaya dan optimis, dan lagu ini seperti wujud dari sikap gue, ‘Ayo kita coba lagi, fight some more,’” ungkap Pamungkas.
Hardcore Romance tidak hanya menjadi tambahan dalam diskografi Pamungkas, tetapi juga menjadi pembuktian kreativitasnya yang terus berkembang. Melalui album ini, Pamungkasberhasil melampaui sekat-sekat batas dalam bermusik, dengan kembali pada mindset awal dan semangat untuk terus berkarya tanpa henti./Mik.