Sejak kelahirannya pada 18 Juni 1986 silam hingga 2017 ini, PAPPRI (Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia) telah mengalami 5 kali pergantian Ketua Umum. Pada periode awal PAPPRI dipimpin oleh Heinz Enteng Tanamal atau lebih dikenal dengan nama Bung Enteng, yang sekaligus juga merupakan tokoh sentral berdirinya organisasi ini.
Pria berdarah Ambon ini memimpin PAPPRI selama dua periode, yaitu tahun 1986 hingga 1994. Kumudian pada periode berikutnya Ketua Umum PAPPRI berlanjut ke tangan Sadikin Zuhra. Beliau juga memimpin PAPPRI selama dua periode, yaitu tahun 1994-2002.
Pemegang estafet ketua DPP PAPRI selanjutnya adalah Drs. Dharma Oratmangun. Seperti para pendahulunya, Dharma juga memimpin gerbong PAPPRI selama 2 periode, yaitu 2002-2012. Pada Konggres PAPPRI ke VI yang diselenggarakan pada bulan Juli 2012, PAPPRI memutuskan Tantowi Yahya sebagai Ketua Umum untuk masa bhakti 2012 – 2017.
Dalam konggres ke VI ini pula Kepanjangan PAPPRI yang ketika itu bernama Persatuan Artis Pencipta Lagu dan Penata Musik Rekaman Indonesia diubah menjadi “Persatuan Artis Penyanyi Penciptalagu dan Pemusik Republik Indonesia” sampai sekarang.
Seiring waktu berjalan, pada 2017 ini kepemimpinan Tantowi Yahya Berakhir, namun karena alasan kesibukannya di dunia politik, dan disaat bersamaan Tantowi juga dipercaya Presiden Joko Widodo untuk menjadi Duta Besar RI di New Zealand dan Kerajaan Samoa, maka Tantowi tidak bersedia untuk dicalonkan menjabat keduakalinya.
Pada Rakernas PAPPRI yang digelar di Jakarta pada 9 hingga 11 Maret 2017, memunculkan nama AM. Hendro Priyono yang sebelumnya lebih dikenal di dunia militer dan intelijen, terpilih menjadi Ketua Umum PAPPRI ke 5.
Hendro Priyono
Sosok Hendro priyono selama ini memeng lebih dikenal sebagai tokoh TNI AD yang sekaligus juga tokoh Intelijen RI. Namun demikian Jenderal Purnawirawan bintang 4 ini belakangan juga aktif sebagai seorang pencipta lagu.
Puluhan karyanya telah dipublikasikan, beberapa karya beliau juga ada yang dinyanyikan oleh artis terkenal saat ini yaitu Delon (jebolan Indonesian Idol)dan Siti Badriah serta Sherly May. Bahkan Delon dan Siti Badriah berhasil menyabet gelar AMI Awards untuk kategori Kloaborasi Dangdut Kontemporer Terbaik.
Hari Senin 27 Nopember 2017, AM. Hendro Priyono selaku Ketua Umum PAPPRI melantik dan mengukuhkan kepengurusan PAPPRI periode 2017-2022. Banyak harapan dari kepemimpinan beliau agar PAPPRI menjadi lebih berguna dan bermanfaat tidak hanya untuk para anggota PAPAPRI saja, tetapi untuk seluruh pelaku musik dan masyarakat Indonesia.
Tantangan PAPPRI kedepan bukanlah ringan, seiring perjalanan waktu musik dan industrinya terus berjalan, meskipun belakangan agak tertatih tatih. PR PAPPRI selaku organisasi musik tertua yang tercatat di lembaran Negara Republik Indonesia tentulah sangat banyak.
Kedepan PAPPRI diharapkan selalu berperan disegala lini permusikan di Indonesia. Kasus klasik seperti pembajakan masih menjadi isu utama. Indonesia perlu semacam Union Artis, kemudian Undang Undang Musik, pemberdayaan LMK agar dapat memungut royalty secara maksimal demi kesejahteraan para pelaku musik. Kemudan perlunya sertifikasi pekerja musik dan lain-lain yang mendesak untuk segera diwujudkan.
“Dewan Pimpinan Pusat (DPP PAPPRI) Periode 2017-2022 merupakan perintis dan pendekar dalam kebijakan pemerintah RI, untuk mengembangkan kreatifitas serta hak dan kewajiban para musisi, terhadap kepribadian bangsa kita dibidang kebudayaan.”
Beberapa musisi top dan para tokoh masuk dalam jajaran kepengurusan PAPPRI dibawah kepemimpinan beliau, diantaranya terdapat nama-nama seperti ; Glenn Fredly, Once Mikel, Anang Hermansyah, Yovie Widianto, Andre Hehanusa, Tika Bisono, Lisa A Riyanto, Dwikki Dharmawan, Ayu Soraya, Dina Mariana, Ermy Kulit, James F. Sundah, dan lain lain. Selain itu ada juga tokoh tokoh seperti Gories Mere, Benny J. Mamoto, Diaz Hendropriyono dan lain lain.
Nama nama diatas adalah jaminan mutu di jagad musik Indonesia, namun boleh jadi nama-nama tersebut tidak akan bermanfaat banyak jika tidak ada “Action” yang nyata dan langsung dirasakan oleh insan musik di Indonesia.
Di pundak seorang AM Hendropriyono beserta kabinetnya kemajuan dan kesejahteraan permusikan di Indonesia diharapkan. Kami yakin sekali bahwa AM. Hendropriyono dengan sejarah panjang karir dan “Prestasi Gemilangnya” disegala bidang selama ini akan mampu mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan musik Indonesia.
Seiring perjalanan waktu hingga sekarang, PAPPRI sudah memiliki 24 DPD, yaitu DKI. Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Barat, Jambi, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur dan Papua dan lain lain. Semoga dengan kepemimipnan bapak AM Hendro Priyono ini, kedepan PAPPRI sudah bisa hadir diseluruh provinsi yang ada di Indonesia./Irish
HENDROPRIYONO DI MATA PARA MANTAN KETUA UMUM PAPPRI
- ENTENG TANAMAL (Mantan Ketua Umum PAPPRI pertama, sekaligus salah satu pendiri PAPPRI).
“Saya yakin, pak Hendro Priyono akan ampu membawa kemajuan terhadap PAPPRI. Karena dia seorang pemimpin yang mempunya visi kedepan. Meskipun beliau seorang purnawirawan, namun kesibukan beliau luar biasa, dan ditengah kesibukannya beliau masih bersedia bahkan bersemangat untuk memipin PAPPRI.
Dibawah kepemimpinan Pak Hendro, dikemudian hari pappri bisa lebih baik, karena beliau memiliki segalanya sebagai syarat untuk menjadi seorang pemipin. Saya berharap PAPPRI di daerah bisa lebih diberdayakan lagi, sebab industry musik di daerah berkembang sangat baik, sehingga perlu dibuat aturan main yang jelas oleh pemda setempat agar bisa mensejahterakan para seniman di daerah yang memenuhi rasa keadilan bagi semua pihak, dan pak Hendro memiliki kemampuan itu.”
DHARMA ORATMANGUN (Mantan Ketua Umum PAPPRI ke 3 dan Ketua Umum KCI)
“ Dalam Munas PAPPRI telah memutuskan AM. Hendro Priyono sebagai Ketua umum, saya pikir ini sosok yang tepat. Ketokohan beliau tidak diragukan lagi, beliau salah satu putra terbaik bangsa Indonesia. Selain itu beliau seorang pecinta musik, bahkan pencipta lagu juga, karyanya banyak sekali, oleh karena itu merupakan satu anugrah juga buat PAPPRI dipimpin oleh tokoh yang koplit seperti pak Hendro Priyono.
Saya yakin ditangan beliau PAPPRI bisa lebih baik lagi dan bisa bermanfaat tidak hanya untuk para seniman musik tetapi juga bagi masyarakat Indonesia. Namun demikian kita juga harus sering memberikan masukan masukan yang positif dan konstruktif terhadap beliau, sebab kita tau beliau emiliki kesibukan yang luar biasa”.
TANTOWI YAHYA (Mantam Ketua Umum PAPPRI ke 4, dan Dubes RI untuk New Zealand)
“PAPPRI membutuhkan sosok pemimpin yang suka musik, punya network yang luas, baik ke pemerintah maupun swasta, figure ini ada sama Pak Hendro Priyono. Jadi saat ini beliau merupakan figure yang paling pas untuk memimpin PAPPRI.
Saya berharap semoga ditahun perta kepemimpinan beliau bisa memastikan RUU Musik bisa masuk di Prolegnas DPR RI. Peningkatan kesejahteraan pelaku musik melalui tata kelola melalui kerjasama yang lebih baik ada di RUU Tersebut.”
Selain itu Indonesia memerlukan sebuah badan semacem Clearing Hose artis untuk menyaring artis asing yang masuk ke Indonesia. Saat ini terlalu bebas, sejauh ini belum mendatangkan keuntungan bagi bagi pelaku musik di tanah air. Pappri punya peluang untuk menjadi Clearing House tersebut. Juga PAPPRI bisa berpeluang untuk menjadi semacam Union Artist”.