BANTEN, VoiceMagz.com – Kondisi terkini lokasi bencana tsunami di Anyer dan sekitarnya saat ini dipenuhi puing-puing bangunan.
Jalanan aspal juga tertutup lumpur sehingga menghambat laju banyaknya kendaraan yang ingin melintas. Sebagian dari mereka merupakan wisatawan yang ingin segera meninggalkan lokasi.
Komandan Lapangan BAZNAS Tanggap Bencana (BTB), Dede Nurjaman yang saat ini berada di kawasan Pantai Anyer menyaksikan dampak tsunami ini juga membuat sebuah mobil warna hitam yang semula berada di bibir pantai, terseret sejauh sekitar 200 meter.
“BAZNAS telah menerjunkan Tim terdiri dari personil yang bergabung dalam BTB Pusat, BTB Banten dan petugas medis dari Rumah Sehat BAZNAS (RSB) Jakarta dengan dua ambulans dan mobil rescue,” ujar Dede, Minggu (23/12).
Tim telah menuju Tanjung Lesung untuk membantu melakukan evakuasi dan pertolongan medis bagi para korban baik warga sekitar maupun wisatawan, karena saat kejadian banyak wisatawan berlibur memanfaatkan masa liburan panjang.
Sementara itu, Sutopo Purwo Nugroho,
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, dampak tsunami Selat Sunda mengakibatkan 43 korban meninggal dunia, 584 luka-luka dan dua orang dinyatakan hilang.
“Hingga pukul 07.00 WIB, data sementara jumlah korban dari bencana tsunami di Selat Sunda tercatat 40 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka dan dua orang hilang. Kerugian fisik meliputi 430 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, 10 kapal rusak berat dan puluhan rusak,” ujar Sutopo.
Jumlah pengungsi hingga kini masih dalam pendataan. Pandeglang adalah daerah yang paling parah terdampak tsunami.
Daerah yang terdampak adalah permukiman dan kawasan wisata di sepanjang Pantai seperti Pantai Tanjung Lesung, Sumur, Teluk Lada, Penimbang dan Carita. Saat kejadian banyak wisatawan berkunjung di pantai sepanjang Pandeglang.
“Di Lampung Selatan, tujuh orang meninggal dunia, 89 orang luka-luka dan 30 unit rumah rusak berat. Sedangkan di Serang tercatat tiga orang meninggal dunia, empat orang luka-luka dan dua orang hilang,” lanjut Sutopo
Pendataan masih terus dilakukan. Kemungkinan data korban dan kerusakan akan bertambah.
Penanganan darurat terus dilalukan. Status tanggap darurat dan struktur organisasi tanggap darurat, pendirian posko, dapur umum dan lainnya masih disiapkan. Alat berat juga dikerahkan untuk membantu evakuasi dan perbaikan darurat.
Masyarakat dihimbau tidak melakukan aktivitas di sekitar pantai saat ini. BMKG dan Badan Geologi masih melakukan kajian untuk memastikan penyebab tsunami dan kemungkinan susulannya. (NVR)