Setelah sukses dengan tayangan season pertamanya, kini film animasi anak-anak garapan MNC Animation “Kiko” season 2 yang merupakan karya asli ank bangsa ini siap mengudara di RCTI pada 7 Februari mendatang.
Pada season kedua ini ada beberapa hal yang mengalami per ubahan. Diantaranya terletak pada karakter yang sebelumnya terkesan baby looks menjadi ebih anak-anak.Kemudian durasi atau masa putar, jika sebelumnya durasiya cuma 7 ( tujuh) menit, kini menjadi 11 menit. Jumlah episode juga lebih panjang, mencapai 52 episode.
” Terus terang, kita mengevaluasi apa yang menjadi pengalaman di season pertama, sehingga kita memutuskan untuk melakukan perubahan pada season ke 2(dua) ini.Selain perubahan pada karakter, perubahan yang lebih bagus juga terlihat pada backsound, kemudian pada tempo yang menjdai lebih cepat dan juga termasuk para pengisi suaranya”, Perubahan pada karakter agar ini sengaja dilakuka agar lebih bisa masuk pasaran internasional.Terang Komisaris MNC Group, Liliana Tanoesodibyo, saat konfrensi pers di complex MNC kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (1/2/16).
“Selain itu Quality control – nya juga sangat dijaga ketat, untuk memenuhi standar kualitas internasional, agar bisa mengglobal. Harapan ny tentuya agar film animasi “Kiko” season dua ini dapat dijual untuk market Eropa dan Amerika di samping Asia “ Tambah Liliana.
Untuk urusan quality control, MNC Animation menggandeng pria asal Korea Seung Hyun-oh selaku chief creative officer MNC Animation. Jam terbang pria yang akrab disapa Sho ini sudah tidak diragukan lagi. Ia sudah 25 tahun berkarya di indus tri animas, dan terlibat dalam beberapa produksi animasi bertaraf Internasional.
Ketika ditanya oleh awak media tentang berapa jumlah biaya penggarapannya, Liliana tidak menjelaskan secara rinci, tetapi beliau mengungkapkan kalua biaya satu episode film animasi Kiko” ini lebih besar dari satu episode sinetron.
Dalam kesempatan yang sama, chief creative officer MNC Animation yaitu Sho, memastikan bahwa “Kiko” dibuat oleh 400 animator dan 9 IP terbaik Indonesia. Mulai dari penulis, pengisi suara, dan s lain-lainnya. Sehingga beliau yakin kalua “Kiko” akan mendapat sambutan positif dari khalayak global.
Serial animasi “Kiko” sendiri merupakan kisah seekor anak ikan mas koki yang aktif, pintar, spontan, dan suka bermain bola meski terkadang jahil. Kiko memiliki empat sahabat baik yaitu Lola si ikan diskus, Tingting si kepiting, Patino si ikan patin, dan Poli si ikan cupang. Di sisi lain, sosok antagonis Karkus si lele dan Pupus si belut selalu membuat ricuh kehidupan Kiko. Suatu hari danau tempat tinggal Kiko tercemar polusi akibat ulah tak bertanggung jawab manusia sehingga menyebabkan Kiko dan teman-temannya berubah menjadi mutan.
Menurut Sho, MNC telah melakukan banyak upaya untuk memajukan industri animasi di Indonesia. Terlebih industri ini menciptakan banyak lapangan kerja, di samping karya yang dihasilkan juga sarat dengan nilai edukasi yang sekaligus juga menghibur.
”Lewat film animasi I kita juga bisa mendidik anak-anak. Caranya ialah, kKami memasukkan unsur edukasi dalam setiap episode yang ditayangkan. Misalnya tentang bullying atau perbuatan mencuri yang semuanya ini tidak boleh dilakukan,” terangnya.
Untuk pasar internasional, film animasi “Kiko” akan menggunakan Bahasa Inggris, sedang untuk konsumsi lokal akan didubbing dengan bahasa bahasa Indonesia./Irish
