Jangan pernah memandang sebelah mata dengan kekuatan indie Lable. Ketika era major lable sedang sakit atau sepertinya akan berakhir, justru sebaliknya kekuatan indi label semakin menggeliat. Contoh penyanyi teranyar yang sukses dengan jalur indie adalah penyanyi solo Tulus.
Band-band indie yang tergabung dalam Satu Jiwa Indonesia tak mau ketinggalan, mereka mengemas dan merilis album kompilasi dengan aransemen lagu yang inovatif dengan corak yang beragam.
Prosesi rilis albumnya dilakukan pada hari sabtu, 15 Nopember 2014 di kawasan hangar, Pancoran Jakarta selatan. Dalam acara rilis yang sekaligus selamatan atas berdirinya komunitas indie Satu Jiwa Indonesia itu mengadirkan wartawan senior dan kritikus musik Bens Leo.
Dalam pemaparannya Bens Leo mengaku sngat mensupport band-band indie di seluruh Indonesia, termasuk Satu Jiwa Indonesia.
“Trus terang ini bagian dr musik Indonesia, fenomena yang menarik indie musik satu hal yang diapresiasi sebagai karya independen. Kita harus sama-sama tau bahwa diantara kita bisa jadi band-band besar, kalo SID bisa kenapa kita nggak bisa. Usul saya lanjutkan spirit ini, teman-teman yang ada di kompilasi ini bisa menggarap lagu-lagu lain, minimal punya mini album.” Suportnya.
Dalam perjalanannya perkembangan musisi-musisi indie banyak membentuk sebuah komunitas indie, sehingga mereka mempunyai wadah untuk berinteraksi. Umumnya mereka menggunakan banyak media (utamanya media sosial) untuk mempromosikan atau mendistribusikan karya2 mereka. Contohnya melalui internet, festival-festival musik dsb.
Idealnya dalam berkaya para musisi tak perlu terjebak dalam pemikiran ini band indie atau major label, tetapi berkaryalah sebagus mungkin, sebab pada akhirnya karyanyalah yang akan dinilai masyarakat. Bukan Indi atao major labelnya.
Dalam kesempatan yang sama Vian Pradjoko selaku ketua dan pendiri komunitas indie Satu Jiwa Indonesia mengungkapkan.
“Pada umumnya emang band mayor lebih kuat dalam segi pendanaan, namun tidak sedikit dari band indie yang memiliki orang marketing yang handal, royalti yang didapat bahkan ada yang bisa lebih besar dari band mayor. Bahkan sekarang banyak band indie yang sukses sampe go internasional dan mendapat royalty yang besar” ungkapnya.
Dalam CD album kompilasi “Loyality, Respect, and Innovations” ini terdapat 11 lagu dari 11 band berbeda, warna musiknyapun juga berbeda-beda, jadi masyarakat disuguhkan warna music yang sangat beragam. 11 band yang tergabung dalam Satu Jiwa Indonesia itu adalah , Radiuzt, Anak Mama, Coffe Beat, Joe Cool,Zathura, Leonidas, Rass, Boy Bandit, Litle Shine, Tuan Besar dan Joy AR.
Dengan dirilisnya kompilasi ini diharapkan perjuangan dan pergerakan Satu Jiwa untuk membesarkan band indi dengan keterbatasannya dalam hal financial dapat terwujud. Karena itu kami menyebut band dalam kompilasi ini sebagai perintis, “Para Pejuang”. Kompilasi ini merupakan sebuah modal dan “tabungan” untuk lahirnya kompilasi berikutnya sehingga “adik adik” dari para pejuang dalam kompilasi ini dapat mewujudkan impiannya dalam bentuk karya yang nyata.| Irish