TANGERANG SELATAN, VoiceMagz.com – Kuliner adalah salah satu bisnis yang tak akan terlalu terpengaruh oleh krisis ekonomi atau moneter. Pasalnya, kuliner merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia.
Melihat hal tersebut, Ralali.com berusaha menangkap celah bisnis ini dengan melucurkan fitur BIG Resto Fitur. Salah satu tujuannya adalah untuk menarik pebisnis UKM kuliner di Indonesia.
BIG Resto Feature ini menawarkan kemudahan, tranparansi dan juga keamanan bagi pelaku bisnis, UKM serta UMKM di bidang kuliner dalam menemukan kebutuhan bisnis secara menyeluruh.
Inovasi dari BIG Resto Feature berfokus dalam mengembangkan, memperkuat dan memajukan bisnis kuliner UKM dan UMKM di Indonesia secara segmented dan targeted.
“Kebutuhan bahan dasar, alat pengolahan bahan makanan, kemasan hingga furniture sebagai perlengkapan pendukung dapat ditemukan di dalam BIG Resto Feature,” ujar Chief Operating Officer Ralali.com, Alexander Lukman di sela-sela launching Big Resto Fitur di Tangerang Selatan, Sabtu (30/3).
Lukman menambahkan, jika di beberapa platform lainnya menghadirkan kemudahan mencari kebutuhan berdasarkan kategori dengan hanya menuliskan salah satu barang atau kebutuhan, maka bisa jadi barang yang tidak berkaitan muncul di tampilan.
“Hal sederhana ini menciptakan ketidanyamanan bagi pelaku UKM dan UMKM, dan BIG Resto Feature hadir menjawab persoalan itu dengan langsung mengemas secara segmented dan targeted dengan menggunakan Big Data System di dalam BIG Resto Feature ditambah dengan harga grosir yang dihadirkan” jelasnya.
Dengan hadirnya fitur ini benar-benar secara nyata membantu dan mempercepat perkembangan dan pertumbuhan usaha kuliner yang dimiliki serta bagian dari misi Ralali.com untuk mengembangkan, memperkuat dan memajukan UKM dan UMKM di Indonesia.
“Acara BIG Resto Vaganza ini sebagai wadah untuk mengembangkan bisnis para calon pelaku dan pelaku bisnis kuliner,” pungkas Lukman.
Hadir dalam acara ini, Tjahya Widayanti selaku Direktur Jenderal Pedagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.
“Salah satu cara dalam memudahkan pelaku UKM dan UMKM untuk siap memasuki industri 4.0 adalah dengan menyiapkan ekosistem yang memudahkan mereka berdagang maupun mencari kebutuhan untuk memulai bisnisnya,” ujar Tjahya.
Sedangkan Sri Yunianti selaku Direktur Pangan Barang dari Kayu dan Furniture Kementerian Perindustrian RI dalam sambutanya menyebut jika industri makanan dan minuman merupakan sektor industri yang menyumbang PDB terbesar di tahun 2018.
“Sekitar 6,25% dan merupakan salah satu prioritas yang didorong untuk mengimplementasikan industri 4.0 pada peta jalan Making Indonesia 4.0,” ujar Sri. (NVR)