Desa Kreatif di Yogyakarta Ini Jadi Sasaran Pemberdayaan Ekonomi Berkelanjutan

oleh
oleh

YOGYAKARTA, VoiceMagz.com – Tak banyak yang tahu jika desa Wonolelo, Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan untuk program ekonomi.

Salah satunya adalah potensi industri kreatif. Sudah sejak lama, masyarakat di kampung ini melakukan aktivitas ekonomi melalui pengembangan industri kreatif, mulai dari kerajinan bambu, tas perca dan beberapa kerajinan lain dari kayu. Berbagai model produk hasil kerajinan bambu dan tas perca telah dihasilkan desa ini.

Meski sudah lama, kerajinan masyarakat di desa ini berada di kondisi timbul tenggelam karena bergantung pada dukungan permodalan yang minim. Hal inilah yang menggerakkan PT. Jamkrindo Syariah (Jamsyar) merealisasikan program pemberdayaan ekonomi masyarakat di desa ini.

“Alhamdulillah, PT. Jamkrindo Syariah mempercayakan dana zakat ke BAZNAS untuk disalurkan dalam bentuk program pemberdayaan masyarakat di desa Wonolelo. Ini merupakan salah satu dari 75 desa tertinggal di wilayah Provinsi DIY,” ujar Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS, M Nasir Tajang, Minggu (8/7).

Nasir menerangkan, skema yang diterapkan adalah penyediaan akses dukungan permodalan dan pelayanan pengembangan usaha (business development).

“Modal itu diperlukan untuk pengadaan bahan baku perca maupun bambu. Sebagaimana dituturkan oleh para warga, bahan baku perca diperoleh dari Solo. Sedangkan bambu didapatkan dari daerah Gunungkidul,” jelas Nasir.

Ia memaparkan, perjuangan menjadikan kerajinan sebagai sektor ekonomi utama sangat diharapkan masyarakat. Ini akibat kondisi wilayah pertanian mereka yang hanya mengandalkan tadah hujan.

“BAZNAS hadir dengan program pemberdayaan ekonomi. Tujuannya adalah mewujudkan desa Wonolelo sebagai Desa Kreatif, sehingga dapat menjadi sektor ekonomi utama masyarakat secara berkelanjutan,” ucapnya.

Program ini dikelola BAZNAS Microfinance melalui kemitraan dengan salah satu Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Yogyakarta, yaitu BPRS Margirizki Bahagia.

“Dalam rangka memperkuat Desa Kreatif inilah, pada Minggu (8/7), PT. Jamkrindo Syariah menyerahkan zakatnya ke BAZNAS di lokasi program,” paparnya.

Penyerahan zakat ini dihadiri sejumlah direksi dan perwakilan manajemen Jamkrindo Syariah, serta Kepala BAZNAS Microfinance, Noor Aziz dan amil BAZNAS, Asto Duriad. (NVR)

No More Posts Available.

No more pages to load.