JAKARTA, VoiceMagz.com – Sebuah prestasi diraih tim pengajar asal Indonesia. Sejumlah guru Sekolah Cendekia BAZNAS (SCB) unjuk prestasi dengan lolos tes dan berkesempatan mengikuti The 3rd Annual Australian Islamic Schooling Conference di Australia.
“Alhamdulillah, tim guru SCB masing-masing, Ahmad Kamaluddin Afif, Deni, Yuniawati, dan Atin akan mengikuti ‘The 3rd Annual Australian Islamic Schooling Conference’ di Adelaide, South Australia,” ujar Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS, M Nasir Tajang di Jakarta, Senin (9/7).
Sebelum berangkat ke negeri Kanguru, tim guru ini diberi pengarahan dan pembekalan oleh Wakil Ketua BAZNAS, Dr. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec di Kantor Pusat BAZNAS, Jakarta, Minggu (8/7).
Lanjut Nasir, dalam rangkaian kegiatan ‘The 3rd Annual Australian Islamic Schooling Conference’ di Adelaide, South Australia yang akan berlangsung sejak 9-13 Juli 2018 ini tim guru SCB BAZNAS akan mempresentasikan dua makalah berjudul ‘Model of Learning Media Boardgame Zakuma to Improving Scholarly and Awareness of Zakat in High School’ dan ‘Gaining Public Trust and Achievement Through Practicing Culturally Responsive Pedagogy and School Social Responsibility in The Cendekia BAZNAS School’.
Tak hanya sampai disitu, SCB sendiri akan menjajaki kerja sama sekolah kembar alias sister school di Pinnacle College dan Australian Islamic College.
“Semoga kesempatan ini memberikan banyak pembelajaran bagi SCB untuk menjadi sekolah model berbasis zakat berkelas dunia di Indonesia. Ini juga bagian dari motto yang terus digelorakan BAZNAS yakni ‘kuat karena zakat’,” ucap dia.
Nasir menambahkan, masih terkait pendidikan, ada sejumlah program yang saat ini sedang dikerjakan Lembaga Beasiswa BAZNAS (LBB). Seperti, seleksi 500 peserta Beasiswa Cendekia BAZNAS (BCB) dari 81 kampus berakreditasi B.
Selanjutnya, pengiriman dokumen perjanjian kerja sama untuk 200 peserta BCB di delapan kampus, yakni Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, dan Universitas Andalas (Unand) Padang.
Kemudian, imbuh dia, pertemuan dengan Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (AIAA) cabang Indonesia, untuk kerja sama pemberian bantuan biaya kebutuhan hidup (living cost) bagi mahasiswa penerima beasiswa di Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir. Pertemuan ini dihadiri Presiden Persatuan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir.
Lalu, tutur Nasir, kegiatan berbagi ‘semangat kebangkitan zakat’ bersama penerima bantuan pendidikan mahasiswa Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah (UMY) Jakarta. (NVR)