SURABAYA, VoiceMagz.com – Bicara mengenai Surabaya, banyak hal yang dapat dibahas tentang Kota Pahlawan ini. Selain dunia kulinernya yang memiliki dinamika (baca: selalu banyak yang baru dan menarik), Surabaya juga memiliki banyak sekali destinasi wisata yang patut Anda kunjungi saat sampai di sini.
Mulai dari destinasi wisata sejarah hingga yang paling hits dikunjungi anak muda, Surabaya menjadi sebuah destinasi pilihan bagi Anda yang sedang memikirkan dan merencanakan untuk berplesiran ke kota ini.
Jika Anda memiliki budget alias dana yang minim untuk mengunjungi destinasi wisata di Surabaya, Anda tidak perlu khawatir lagi soal itu. Karena Surabaya memiliki destinasi apik yang sama sekali tidak memungut biaya sepeser pun. Bila Anda tertarik mengunjungi kota bersejarah ini, Anda hanya tinggal booking tiket bus ke Surabaya.
Inilah sejumlah destinasi di Surabaya yang bisa Anda datangi dengan gratis.
1. Museum Surabaya
Museum Surabaya ini menyimpan dan menjabarkan fakta-fakta yang perlu Anda ketahui tentang sejarah kota Surabaya. Museum Surabaya menjadi tempat penyimpanan koleksi benda-benda bernilai sejarah bagi kota Surabaya.
Selain menggali kisah tentang Surabaya di museum ini, Anda bisa mencoba melewati taman gantung yang menghubungkan gedung museum ini dengan pertokoan yang berada di jalan Tunjungan. Selain gratis, destinasi wisata ini dapat memberikan pengetahuan tambahan bagi Anda dan juga menambah keseruan dari perjalanan Anda di Surabaya.
2. Kawasan Jembatan Merah
Di kawasan Jembatan Merah, Anda akan dibuai dengan pemandangan apik gedung-gedung perkantoran yang masih mempertahankan desain tempo dulu yang eksis pada zaman Belanda. Gedung-gedung tersebut antara lain seperti gedung bank BNI, Mandiri dan Maybank.
Beberapa gedung lain telah menjadi museum seperti De Javasche Bank dan Museum Escompto Bank. Jika Anda masih ingin terus menikmati nuansa kolonial ini, Anda dapat mengelilingi seputaran jalan kecil di area Jembatan Merah seperti jalan Karet dan jalan Gula karena Anda akan dimanjakan denga berbagai spot vintage dan sangat Instagramable.
3. Monumen Jalesveva Jayamahe
Surabaya boleh berbangga dengan monumen Jalesveva Jayamahe atau yang disingkat menjadi Monjava. Nama Jalesveva Jayamahe diambil dari motto TNI AL yang artinya ‘Di Laut Kita Berjaya’. Motto ini sangat berarti mengingat Indonesia merupakan negara maritim yang sangat luas dan mengedepankan laut sebagai kejayaan yang harus dijunjung tinggi.
Monumen ini berada di pangkalan TNI AL Ujung, Surabaya. Di bagian dalam terdapat museum yang menyajikan beberapa miniatur kapal armada TNI AL dan diorama yang mengisahkan sejarah perjuangan para pahlawan bahari. Monjava buka setiap hari Senin hingga Jumat dari pukul 07.00 hingga 15.00 WIB. Untuk masuk ke area monumen, Anda harus meminta izin kepada petugas yang berjaga. Selain itu, mengingat lokasinya yang berada di area pangkalan militer, Anda disarankan untuk memakai baju rapi dan bersepatu agar dapat memasuki situs bersejarah ini.
4. Air Mancur Jembatan Suroboyo
Atraksi air mancur yang terbilang sangat baru ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang ke Surabaya karena sangatlah unik dan belum pernah ada sebelumnya. Salah satu destinasi wisata gratis di Surabaya ini mempertunjukkan bagaimana cantiknya warna-warni air mancur yang menari dengan latar belakang Jembatan Suroboyo.
Atraksi air mancur menari ini dapat Anda nikmati setiap hari Sabtu pukul 20.00 hingga 21.00 WIB. Untuk mencapai lokasi air mancur ini, Anda bisa langsung menuju arah Pantai Ria Kenjeran Lama dan mencari lokasi parkir yang jaraknya sekitar 300 meter dari pintu gerbang Pantai Ria Kenjeran.
5. House of Sampoerna
Berada di area kota tua Surabaya, House of Sampoerna awalnya merupakan panti asuhan yang dikelola oleh pemerintah kolonial Belanda sejak tahun 1862 dan dibeli oleh pendiri Sampoerna pada 1932 untuk dijadikan tempat produksi rokok Sampoerna.
Kini, HOS menjadi museum napak tilas perjalanan industri rokok kretek di Indonesia, khususnya rokok produksi PT HM Sampoerna Tbk. Di sini Anda dapat menyaksikan langsung suasana ruang produksi rokok yang masih menggunakan teknik gulung manual. (NVR)