JAKARTA, VOICEMAGZ.com – Momen spesial di dunia musik tanah air tercipta saat dua musisi dengan karakter yang berbeda menghadirkan karya musikal bersama.
Hal itulah yang terjadi saat gitaris Dewa Budjana berkolaborasi dengan Raja Dangdut Rhoma Irama dalam ‘Smararindu’. Sebuah output harmoni yang istimewa pun hadir menjadi karya luar biasa dan menjadi catatan tak lekang bagi sejarah musik Indonesia.
“Smararindu ini istilah dari Asmara Rindu. Sejujurnya ini nggak ada hubungannya dengan cinta tapi bisa dikaitkan. Karena lagu ini buat saya adalah kerinduan akan persatuan, kedamaian dan kenyamanan dalam berbagai hal. Namun disini kita berbicara bahwa musik bisa menyatukan kami dari generasi yang berbeda, genre, latar belakang serta suku. Yang terpenting, kami dipersatukan oleh gitar,” jelas Dewa Budjana di sela peluncuran Smararindu di Jakarta, Rabu (26/7)
Kolaborasi ini merupakan keinginan besar sekaligus membayar rasa bersalah sang gitaris GIGI yang juga jawara Album Jazz Terbaik AMI Awards (2020) bersama Janapati ini.
“Ini impian lama. Saya merasa salah selama ini banyak kolaborasi dengan musisi luar, padahal di dalam negeri ada raja-nya. Sosok musisi living legend terunik di dunia,” ujar Budjana.
Di sisi lain, Rhoma Irama menilai, kolaborasinya dengan Dewa Budjana juga menjadi karya yang menarik dan luar biasa.
“Awalnya judul lagu ini sama Budjana dikasih judul ‘Soneta Gitarku’. Sampai syuting videoklip kita voting judul di lokasi syuting. Dan akhirnya jadi Smararindu,” beber Rhoma.
Bukan hanya ada Rhoma dalam proyek musikal ini. Budjana juga mengajak bassis band metal Dead Squad, Shadu Rasjidi. Lalu, drummer asal Australia, Virgil Donati serta mixing engineer level Grammy asal Amerika, Rich Breen.
Pamungkas, Budjana berharap ‘Smarindu’ bisa mempersatukan kembali alam kedamaian, kenyamanan, dalam perbedaan.
“Smararindu juga diharapkan menjadi contoh, bahwa perbedaan suku, genre, usia, bisa menjadi satu berselaras lewat lagu,” pungkas Budjana. (NVR)