DPD PAPPRI DKI JAKARTA GELAR RENUNGAN HARI MUSIK 2015

oleh
oleh

Pappri Tugu ProklamasiSeperti kita ketahui, tanggal 9 Maret merupakan Hari Musik nasional, hal itu tertuang di lembaran Negara melalui Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 2013, yang ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Dipilihnya tanggal 9 Maret sebagai Hari Musik nasional bukan tanpa alasan. Sebab hari itu merupakan hari yang sakral dimana penggubah lagu Indonesia Raya yang menjadi lagu kebangsaan RI yaitu Wage Rudolf Soepratman dilahirkan. Meskipun demikian masyarakat Indonesia belum banyak yang tahu kalau tanggal 9 Maret itu merupakan Hari Musik Nasional. Bahkan dikalangan para pelaku music sekalipun.

PAPPRI (Persatuan Artis Penyanyi Pencipta lagu dan Pemusik Republik Indonesia) selaku penggagas yang sekaligus memperjuangkan gagasanya hingga terwujudnya Hari Musik Nasional, mengadakan syukuran sederhana yang dilakukan di Tugu Proklamasi kawasan Menteng Jakarta Pusat tadi malam.

Pappri tugu dharmaDalam Sambutannya Ketua DPD PAPPRI DKI Jakarta, Ayu Soraya mengungkapkan; “ Kami menyelenggarakan acara ini dengan sangat sederhana di tempat yang sangat bersejarah ini, namun demikian tidak mengurangi kesakralan dan rasa bangga kita selaku seniman musik terhadap apa yang telah diperjuangkan PAPPRI hingga melahirkan Hari Musik Nasional yang sudah ditetapkan melalui Keppres”.

Dalam kesempatan yang sama Ketua Dewan Pembina PAPPRI Dharma Oratmangun mengungkapkan historinya; “ Hari Musik ini merupakan perjuangan panjang dari PAPPRI dimulai era Presiden Habibi, Presiden Gus Dur, Presiden Megawati, hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pada masa Presiden Megawati Hari musik dicanangkan, baru pada era presiden SBY Hari Musik ditetapkan melalui Keppres no 10 Tahun 2013”, ungkap Dharma.

Lebih lanjut Dharma juga menyentil peran dan perhatian pemerintah terhadap Hari Musik; “ Hari Musik ini lahir dengan Keppres, dimana perhatian pemerintah yang syah ini terhadap Hari Musik. Mana..mana..?” Tanya Dharma penuh semangat.

Ya, perhatian pemerintah memang masih dirasa kurang terhadap Hari Musik Nasional ini, hampir tidak ada seremonial yang dilakukan oleh pemerintah dalam memperingati Hari Musik yang jatuh pada tanggal 9 Maret setiap tahunnya ini.

Pappri Tugu AyuKita tahu Presiden Jokowi memang pecinta musik, utamanya musik rock. Tetapi mencintai atau menggemari musik saja tidaklah cukup, sebab kapasitasnya selaku orang nomor satu di negeri ini seharusnya memberikan apresiasi yang lebih terhadap adanya Hari Musik Nasional ini.

Tidak hanya PAPPRI yang berharap perhatian dari pemerintah, tetapi juga seluruh Insan Musik di pelosok negeri ini mengharapkan adanya perhatian, gebrakan, serta tindakan nyata dari pemerintah terhadap keberadaan Hari Musik dan para pelaku seni musik.

Musik adalah bahasa Universal yang mampu merasuki setiap sendi-sendi kehidupan masyarakat, juga mampu memasuki lorong-lorong perbedaan (suku, ras dan agama). Bahkan dengan musik sebuah diplomasi kebudayaan yang lentur bisa tercapai, pendek kata musik selain sebagai sarana penghibur juga terbukti sanggup mempersatukan seluruh unsur perbedaan yang ada. Lagu kebangsaan Indonesia Raya adalah sebagai bukti yang nyata nyata.

Oleh karenanya kita semua berharap agar pemerintah dikemudian hari bisa memperhatikan para seniman musik termasuk keberadaan Hari Musik Indonesia. Tak peduli lewat apapun departemennya maupun lembaganya, yang jelas para insan musik telah mempersembahkan sumbangkan nyata kepada Republik ini melalui dalam bentuk ekonomi kreatif.

Hadir dalam acara tersebut, Ketua Dewan Pembina PAPPRI Dharma Oratmangun, Sekjen PAPPRI, Johny W Maukar, Ketua DPD PAPPRI DKI, Ayu Soraya dan beberapa teman musisi seperti, Baron, Bondan Prakosa, Sylvia Saartje dan para musisi lainnya, serta DPC PAPPRI yang berada di DKI Jakrta dan Sekitarnya.| Irish| Irish

No More Posts Available.

No more pages to load.