Dwiki Dharmawan Gelar Jazz@Kota Tua

oleh
oleh

jazz kota tua 1Bagi sebagian orang musik Jazz memang masih dipandang sebagai musik yang sangat segmented. Tetapi para musisi jazz tanah air telah dan terus berupaya dengan gigih untuk memperkenalkan serta memasyarakatkan musik yang identik dengan gedongan ini kepada masyarakat yang lebih luas atau kala menegah bawah.

Hal ini dibuktikan dengan telah terselenggara pagelaran musi jazz yang mencapai 54 titik pada tahun 2014 ini, baik yang bersekala besar seperti java Jazz, jak jazz yang keduanya digelar di Jakarta, maaupun ditempat-tempat lain seperti jazz gunung yang digelar di Bromo, jazz pantai yang digelar di banyuwangi, Ngayogjazz di Jogjakarta, Jazz Tepi sungai di di Samarinda dan lain-lain.

Salah satu Musisi jazz yang juga getol memasyarakatkan musik jazz kepada masyarakat Indonesia adalah Dwiki Dharmawan. Musisi yang juga mengelola sekolah musik farabi ini bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta serta Mueum sejarah Jakarta pada tanggal 13 Desember nanti akan menggelar festival musik Jazz di kawasan kota tua Taman Fattahilah Jakarta, yang bertajuk ‘Jazz@Kota Tua.

Dalam jumpa pers yang digelar di Museum Wayang kawasan Kota Tua pada kamis 11 Desember 2014, Dwiki mengatakan “ Kami musisi salut dengan museum sejarah yang membuka area ini bukan hanya untuk turis semata, tetapi ingin membuat kota tua sebagai panggung untuk perhelatan musik Jazz”, ungkapnya.

“Acara ini punya misi untuk mengangkat musisi muda yang bertalenta bagus dan punya kreativitas tinggi untuk berkembang, moga-moga ke depan bisa muncul Dewa Bujana-Dewa Bujana baru atau yang lain; tambah Diwiki.

Jazz kota tua 2Sementara itu Direktur Museum sejarah Jakarta Enny Prihantini dalam sambutannya mengatakan, ‘ Saya menyambut baik festival jazz @ Kota Tua ini, dimana musik jazz itu mungkin penggemarnya masih sedikit dibanding musik-musik lainnya, Ini sebenarnya merupakan ide mas Dwiki sejak 7 tahun yang lalu dan tahun ini baru kesampaian. Semoga dengan diselenggarakannya Jazz@Kota Tua ini bisa mempromosikan juga museum-museum yang ada di kawasan Kota Tua. Dalam acara nanti akan ditampilkan musisi-musisi muda berbakat dimana musisi tradisional bisa dikolaborasikan dengan para pemusik jazz, ini merupakan penyelenggaraan yang pertama kali, dan semoga bisa terselenggara setiap tahunnya”. Ungkap Enny.

‘ Jazz @kota tua adalah bagiam daripromosi kawasan Jakarta kota agar lebih dikenal wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara sekaligus kegiatan yang rekreatif dan menarik guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya warisan budaya sekaligus merupakan bagian dari pemberdayaan masyarakat seniman”. Ungkap Dwiki lebih lanjut.

Kegiatan ini juga dibuat dengan maksud untuk mempresentasikan serta mengapresisasikan perkembangan akulturasi musik jazz dengan mengembangkan basis musik tradisional. Penonton juga bisa menikmati sajian berbagai genre jazz, lintas usia, lintas Negara ditengah tengah ambience kawasan kota tua yang inspiratif.

Ketika ditanya oleh Voicemagz tentang acara Jazz semacam ini mau digelar dimana lagi setelah jazz gunung, jazz pantai, Jazz tepi sungai dan lalin-lain Dwiki mengaku “ Saya sangat terobsesi untuk membuat lagi event-event seperti ini di pulau-pulau terluar di Indonesia, sudah dilakukan di Sabang Aceh, Kupang NTT, Papua, semoga tahun depan bisa menggelar di Sangir, Sebatik, Tanimbar (Maluku Tenggara Barat) yang berbatasan Australia), Natuna dan pengen juga membuat di perbatasan Papua. Acara tersebut akan didukung oleh Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Pertahanan. Hal ini untuk membentuk perasaan bahwa kami bagian dari NKRI dan kami bagian dari Indonesia”, Tutup Dwiki.

Para musisi yang sudah di pastikan akan tampil antara lain; Beledo (gitaris America serikat), Dale Barlow ( saxophonist asal Australia), Steve Thornton (perkusionis kelahiram broklyyn new York tingal di Malaysia). Krakatau Ethno, Dewa Bujana Quintet, Simak Dialog, Bandanaira, Sri Hanuraga, Yuri Jo Collective, Ligro Trio, Nial Djoeliraso Trio, Rio Moreno Latin Combo, Ina Ladies dan Dwiki dharmawan World Peace Orchestra.

Event ini juga menjadi kesempatan emas untuk menampilkan kebolehan bagi talenta muda seperti Tesla Manaf, Hajar Bleh Big Band, Farabi Percussion Ensamble, WTF, Keubit Bit Acehneese Jazz, RGP Project, Lantun Orchestra feat Intan Soekotjo, Farabi Rising Stars with Ify Blink & Ita Purnamasari, Arnando Putra #Trilogy.
Adapun panggung yang disediakan ada 3 buah yaitu, Fatahilag Stage, Museum Seni Rupa dan Keramik, serta Museum Wayang.

Acara akan digelar mulai pukul 09.20 WIB hingga 22.30 WIB. Bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya yang ingin menyaksikan acara tersebut tidak dipungut biaya alias gratis.|irish

No More Posts Available.

No more pages to load.