Indieland, Ruang Ekspresi Baru Musisi Independen

oleh -2,457 views
oleh

JAKARTA, VoiceMagz.com – Sebelum masuk ke inti tulisan di bawah nanti, saya kurang setuju jika musik diberi pelabelan indie atau major.

Menurut saya, musik adalah musik, karena musik tidak berkasta. Kalau pun ada pembeda, sebenarnya hanya sebatas sisi produksi, distribusi dan permodalan saja. Satu di modali label, dan satunya lagi bergerak secara independen. Apalagi, musik yang dimainkan notnya ya itu-itu saja alias sama.

Tapi sudah lah, mari kita lupakan sejenak pendapat saya diatas. Jadi begini, pergerakan musik yang konon katanya Indie itu di Tanah Air, saat ini bisa dibilang cukup menjanjikan. Keberadaan mereka tidak lagi dalam pusaran angin, tertiup kesana-kemari seperti layang-layang yang tak tentu arahnya.

Musik indie kini jauh telah menemukan bentuknya, dan muncul kepermukaan dengan terhormat. Banyak musisi secara independen menuai sukses secara industri, sebut saja Payung Teduh, Barasuara, Endah N Rhesa, dan banyak lagi.

Artinya, sederet grup musik dan solois kini banyak bermunculan membawa idealisme serta independensi masing-masing, dalam bentuk karya yang jujur, penuh warna, dan bagus-bagus.

Tapi sayangnya, tak sedikit pula dari mereka yang kesulitan menembus persaingan industri musik yang asyik (nggak) asyik di Tanah Air. Untuk itu, dibutuhkan orang ‘gila’, yang berani memberi atau membuka ruang bagi mereka berekspresi dan bereksplorasi seluas-luasnya, untuk menjajakan buah karyanya. Karena tanpa ruangan itu, sama halnya mereka bermain musik dalam ruang yang kedap suara, tidak akan terdengar atau hanya dinikmati untuk dirinya sendiri.

Keprihatinan langkanya ruangan diatas, akhirnya Java Indonesia Project (JIP) berkolaborasi  bersama Soundsations berinisiatif menggelar event musik Indieland ‘Land of Expression’ yang dihelat 15 Desember 2018 di Summarecon Digital Center.

Dengan konsep besar performers meet industry, acara ini memberikan pengalaman baru dan berbeda kepada 14 band indie hasil audisi untuk bebas berekspresi, yang juga melibatkan lima band papan atas. Band yang terpilih tersebut, hasil kurasi yang dilakukan Gara Gara Musik, sebuah komunitas yang peduli akan kemajuan musik indie.

Bersama Rudy lrawan dari JIP, Fia (Riuh Sunyi) dan Tania Samantha dari Gara Gara Musik, mereka sebelumnya menyeleksi sekitar 350 lagu untuk dipilih dari 70 band yang mengikuti offline audition ‘Road To Indieland” yang terbagi di 7 titik di 3 Provinsi, dan kemudian dikurasi oleh kurator-kurator temama seperti Adoy (Bonita & The Husband), Fia (Riuh Sunyi), Adzie Ruslan (Parkir Musik), Viddy Supit (Founder FORMI), Gatot Suryo (Kamar Musik Nusantara), dan Alex Kuple (bassist ternama Indonesia).

“Saat ini industri musik di Tanah Air tak terlepas dari Musik Indie. Musik Indie adalah semangat pergerakan yang bebas untuk menghasilkan karya tanpa campur tangan label atau pemain besar di industri musik itu sendiri. Semangat mencari peluang demi memajukan dan menunjukan karya kepada khalayak luas menjadi poin penting dalam pergerakan musik indie saat ini,” tutur lkrar Ariandara selaku Project Director dari Java Indonesia Project (JIP), Kamis (13/12) di Paviliun 28, Jakarta.

Reza Pamungkas sebagai salah satu advisor yang mana ia juga pernah berkecimpung di dunia industri musik, dan ikut pula menggawangi di event Indieland X Soundsations menuturkan, meski nantinya band-band indie jebolan Indieland X Soundsation ini berada dalam naungan label, mereka haruslah tetap memiliki identitas tersendiri, karena independency adalah nafas dari sebuah band indie, itu tidak dapat ditawar. Tugas kami disini memfasilitasi tanpa melunturkan identitas mereka,” tukas Reza.

Sebelum ke-14 band yang terpilih manggung di Indieland 2018 ‘Land of Expression’ bersama artis besar tanah air seperti The Groove, Maliq & d’Essentials, Diskopantera, The Sigit, Sisitipsi dan Riuh Sunyi, pada Sabtu, 15 Desember 2018 di Scientia Square Park, Summarecon Digital Center, Tangerang. Tania Samantha dari Gara Gara Musik, mengutarakan, ke-14 band terpilih pada tanggal 14 Desember, akan masuk karantina untuk mendapatkan pembekalan atau workshop seputar musik dan industrinya dari para pelaku yang sudah lebih dulu berada di jalur industri musik.

Tidak hanya pembekalan ilmu, mereka yang terpilih ini pun nantinya akan dibuatkan album kompilasi sebagai bentuk apresiasi.

Selain memanggungkan mereka bersam para artis top, acara tersebut juga akan dimeriahkan oleh food trucks, indie clothing booth, dan masih banyak aktivitas menarik lainnya untuk para pengunjung event ini.

Bagi mereka yang ikut menjadi saksi kemeriahan Acara Indieland 2018: ‘Land of Expression’, segera beli tiketnya di KiosTix untuk Pre Sale seharga 15 ribu, Early Entry seharga 20 ribu, atau On The Spot seharga 30 ribu aja. Untuk info lebih Ianjut mengenai event ini dapat dilihat via official lnstagram account @indieland.id dan officialwebsite indieland di www.javaindonesiaproject.co.id/ indieland. /Edo

No More Posts Available.

No more pages to load.