Jejak Petualang Sambangi Setouchi

oleh
oleh

JAKARTA, VoiceMagz.com – Jepang dan Indonesia punya sejumlah persamaan.Salah satunya adalah  sama-sama negara kepulauan. Kesamaan ini pun menarik untuk di explore lebih dalam.

Salah satu yang ingin di explore lebih dalam adalah potensi wisata yang ada di dua negara ini. Oleh karenanya, kedua negara berusaha saling berpromosi wisata yang ada.

Seperti yang dilakukan dua member STU48, Iwata Hina dan Torobu Yuri. Keduanya membantu memperkenalkan wisata di Perfektur Setouchi, Jepang untuk lebih dikenal masyarakat Indonesia.

Meskipun sempat tegang, namun keduanya sukses membantu memperkenalkan daerahnya yang tak kalah indah dengan tempat lainnya di Jepang.

“Pertama kali syuting dengan tim dari Indonesia. Saya merasa tegang karena kendala bahasa. Tapi ternyata stafnya ramah, jadi saya tidak takut,” ujar Yuri usai konferensi pers ‘Jejak Petualang Goes to Setouchi’ di Jakarta, Rabu (8/11).

Member STU48 lainnya, Iwata Hina pun tak jauh beda dengan apa yang dialami Yuri. Gadis 15 tahun ini mengaku baru pertama kali memperkenalkan keindahan Jepang kepada masyarakat Indonesia.

“Saya tegang, tapi saya bertemu orang-orang yang ceria dan baik hati sehingga rasa tegangnya hilang. Ini jadi pengalaman berkesan bagi saya,” katanya.

Keduanya bersama Hana Malasan dan Faradina Mufti, pembawa acara program ‘Jejak Petualang’ Trans7 coba mengupas beberapa tempat wisata di Setouchi.

Jumpa pers ‘Jejak Petualang Goes to Setouchi’.

Bagi Hana dan Farah, mereka pun merasa sama seperti Yuri dan Ina. Banyak pengalaman luar biasa saat mengunjungi Setouchi.

“Saya tidak hanya merasakan pertama kali naik gunung, lalu mancing. Yang saya suka, bisa mengenal budaya mereka seperti disiplin dan kebersihan. Budaya kerja yang on time, serta empati yang sangat tinggi,” ujar Hana.

Ada satu pengalaman yang tak dapat dilupakan bagi keduanya. Hana dan Farah harus menaiki sepeda 70 kilometer sembari menikmati pemandangan Setouchi.

Tidak sampai disitu, mereka pun merasakan mendaki di salah satu pegunungan menggunakan rantai besi sebagai talinya dengan kemiringan 70 derajat.

“Kami naik pakai rantai dan itu ternyata tempat ibadah orang Sinto. Jadi untuk sampai puncak, kami harus memanjat dengan rantai itu,” ceritanya.

Sementara itu, Farah terkesan dengan makanan yang ia nikmati di sana. Meski jenis makanannya sama dengan seperti makanan Jepang yang ada di Indonesia seperti sushi atau sashimi, tetapi diakuinya jenis ikannya berbeda dengan yang ada di Indonesia.

“Kami juga ke pasar ikan. Ada salah satunya mereka hanya menjual saat weekend saja. Mereka membunyikan bel untuk memulai jualannya. Lalu kami makan sashimi yang hanya ada di musim itu saja,” ujar Farah.

Program ‘Jejak Petualang’ edisi ini akan tayang bertepatan dengan Peringatan 60 Tahun Persahabatan Indonesia dan Jepang. Penayangannya empat episode terhitung sejak 25 November hingga 2 Desember mendatang. (NVR)

No More Posts Available.

No more pages to load.