Kadri Mohamad Sukses Lakoni Dua Profesi Yaitu Sebagai Musisi dan Pengacara

oleh
oleh

Jakarta, Voicemagz.com-Tak banyak seorang musisi yang sukses melakoni dua profesi sekaligus, karena memang hal ini tidaklah mudah untuk dilakoni. Meskipun demikian, bukan berarti seorang musisi tak mampu melakoni dua pekerjaan sekaligus dan meraih sukses. Hal ini dibuktikan oleh  Kadri Mohamad.

Kadri Mohamad yang selama ini dikenal sebagai vokalis ‘The Kadri Jimo’ , ternyata juga  sukses melakoni profesi yang lain,  yaitu sebagai seorang pengacara (Lawyer). Penyanyi yang mendapat julukan ‘The singing lawyer’ ini  baru saja dianugrahi Asia Business Law Journal (suatu publikasi hukum Asia terkemuka) masuk dalam daftar Indonesia’s top 100 lawyers tahun 2020 dan makin menancapkan posisinya sebagai corporate lawyer terkemuka tanah air.

Bagi Kadri kabar dirinya masuk Indonesia’s Top 100 lawyer ini sungguh merupakan kabar yang mengejutkan sekaligus menggembirakan.

 

“Jujur saja saya agak kaget, tapi juga merasa senang, karena  Indonesia memang harus siap dengan lawyer-lawyer handal berwawasan international, terutama untuk  menghadapi kehidupan new normal (kewajaran baru) setelah pandemi covid-19 ini,  supaya kegiatan ekonomi tidak terhenti”, Jelas Kadri kepada kepada media saat tele conference melalui aplikasi WhatsApp, di Jakarta Senin (25/05/20).

 

Menurut Kadri meskipun menjalani dua profesi  sebagai musisi dan corporate lawyer, tetapi  ia tidak pernah keliatan tidak sibuk seperti terlihat di akun linkedin dan instagram nya. Bahkan ia mengaku enjoy menjalani keduanya.

 

 

” Sebetulnya sangat menyukai bahkan  menikmati keduanya pekerjaan ini, tetapi saya tidak mau terlihat terlalu sibuk dengan pekerjaan yang saya lakukan, karena semua saya jalani secara seimbang dan enjoy”, tambah kadri.

 

Tahun lalu bersama band nya The KadriJimmo ia  merilis 3 single berturut turut dengan judul Seandainya Aku Bisa Terbang (karya Yovie Widianto), Ingin Punya Pacar Lagi (bekerja sama dengan Rendy Pandugo) dan Lamar (kolaborasi dengan Charly Van Houten). Kemudian  ia juga  aktif membantu almarhum Glenn Fredly membangun ekosistem permusikan Indonesia.

 

Kadri dan Glenn membuat team dalam berbagai komunitas membahas RUU Permusikan dan menyelenggarakan Konferensi Musik pertama di Indonesia di Kota Ambon tahun 2018 dan di Bandung tahun 2019. Memasuki tahun 2020 Kadri bersama Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) membidani pendirian Serikat Musisi Indonesia yang kemudian memilih Candra Darusman sebagai Ketua Federasi Serikat Musisi Indonesia (FESMI).

 

Langkah Berani Dan Tepat

 

Di awal tahun 2020, Kadri mengambil keputusan meninggalkan firma hukum yang ia dirikan bersama sahabat sahabat nya, AKSET LAW (dimana dia pernah mendapatkan penghargaan sebagai Managing Partner of the Year pada tahun 2019 oleh Asian Legal Business, Indonesia Law Awards 2019). Kadri bergabung dengan Guido Hidayanto & Partners (GHP LAW) sebagai Senior Partner yang akan memimpin practice group Banking & Finance dan Capital Market, serta akan memperkuat bidang Mergers & Acquisition dari GHP.

 

Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun Kadri pernah terlibat dalam beberapa transaksi perbankan bersejarah, diantaranya  adalah merger beberapa bank lokal menjadi Bank Mandiri, Bank Danamon, dan Bank Permata, serta merger tiga bank Jepang menjadi Bank Mizuho Indonesia. Sampai saat ini dia rutin memberikan advis hukum kepada investor asing dalam kegiatan akuisisi bank lokal  di Indonesia, transaksi pembiayaan korporasi bank dan restrukturisasi utang. Karenanya, dia dianggap cukup senior untuk menjabat sebagai Anggota Dewan Penasihat Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal.

 

Menurut Kadri, setiap dekade dia merasa perlu pindah firma hukum, mulai dari era tahun 90an bergabung dengan Hadiputranto Hadinoto & Partners (Baker Mckenzie), kemudian era tahun 2000an dengan SSEK dan pada tahun 2010 mendirikan AKSET Law selama 10 tahun.

 

Dengan bergabung ke GHP, Kadri merasa perlu peremajaan pemikiran dan sumberdaya.

 

“Saya senang telah bergabung dengan sekumpulan lawyer milenials bertalenta yang berhasil membangun firma dengan sangat baik hanya dalam waktu yang singkat (GHP berada dalam daftar Top 30 lawfirm menurut HukumOnline (publikasi hukum terkemuka di Indonesia). Saya senang  bekerja bersama lawyer-lawyer muda yang memiliki pemikiran out of the box itu dapat memberikan saya energi baru,”, tambah Kadri lagi.

 

Belakangan ini sejak pemberlakuan Work From Home, Kadri sibuk menjadi pembicara masalah hukum di seminar online (webinar) dari rumah yang dia tinggali di selatan Jakarta bersama 3 orang anak nya dan istrinya, Santi Dharmaputra PHd social linguistic lulusan University of Sydney yang baru di nikahi nya tahun lalu.

 

 

Sejauh ini Kadri dikenal sebagai aktivis anti korupsi, penggagas dalam penggalangan dana untuk kemanusiaan, serta salah satu alumni Universitas Indonesia yang berprestasi (memperoleh Anugerah UI Award dari Rektor UI sebagai Alumni Inspiratif di tahun 2019).

 

Dalam kesempatan yang sama, Once Mikel yang merupakan sahabat karibnya sesama alumni FHUI juga turut memberikan keterangannya.

 

“Kadri itu senior saya di UI. Selalu saja ada yang dia kerjakan. Sebagai lawyer dia terhitung corporate lawyer papan atas. Sebagai penyanyi, dia bikin konser konser sendiri. Dia juga banyak memikirkan ekosistem musik Indonesia, karenanya sama temen temen dia di panggil The Singing Lawyer ungkap Once sambal tertawa.

 

Tak ketinggalan,  Direktur Utama PT Freeport Indonesia Tony Wenas, rekan  satu kampus dengan Once dan Kadri  yang juga seorang musisi (Vocalis Band Solid 80) dan kebetulan menjalani dua profesi bersamaan seperti halnya Kadri juga  turut memberikan penjelasannya.

 

“Kadri itu lawyer tangguh yang banyak meng-inspirasi mahasiswa mahasiswa sekolah hukum. Kalau cuma berhasil di satu profesi itu biasa. Dia bisa dua dua nya. Saya  Once dan Kadri juga sering tampil bersama di banyak kegiatan kegiatan musikal,” Jelas Toni.

Toni Wenas sendiri juga merupakan seorang musisi yang telah lebih dahulu meraih sukses melakoni dua profesi, bahkan sekarang sedang dalam puncak karir profesi diluar musik,yaitu sebagai Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia. Saking cintanya dengan profesi sebagai seorang  musisi, Toni sampai membuat istilah yang unik. Ia menyebut ” Musik Itu Profesiku yang sebenarnya, sedang bekerja itu semacam Hoby saja,”.

Akankah karir Kadri bisa cemerlang seperti rekan se-alumninya di FHUI ini, atau justru akan melampaui perstasi dari Toni Wenas?. Hanya waktu yang bisa menjawab, namun ketekunan dan kedisiplinan seoarang kadri juga turut menentukan./Irish

 

No More Posts Available.

No more pages to load.