Jakarta, Voicemagz.com- Jagad musik Indonesia kehilangan salah satu legenda musiknya. Edi Darome kibordis grup musik rock asal Pandaan, Malang Raya malam tadi telah dipanggil Menghadap Allah SWT.
Pukul 01.04 ketika saya baru saja beranjak tidur, tiba tiba Hp bergetar bertanda ada pesan WhatsApp masuk. Kemudian Hp saya buka, ada sebuah pesan dari sahabat musik Roy Jeconiah yang mengabarkan bahwa Edi Daroni Meninggal.
” Mas Edi Darome Meninggal mas Irish”, begitulah bunyi pesan singkat dari Roy Jeconiah yang mengejutkan saya. Seolah tak percaya, saya terus berusaha kirim pesan ke nomor Hp-nya Edi, tetapi ceklist 1.
Tak sampai disitu, saya terus berusaha menelusuri kebenarannya berita itu, sayapun menanyakan kepada teman dan sahabat saya yang lain yaitu Toto Tewel (gitaris Elpamas), dan Amiroez. Tak berapa lama Toto menjawab, “Iyo”, jawab Toto, cuma Toto Tewel nggak menjelaskan lebih lanjut.
Lalu saya kembali kirim pesan ke Roy Jeconiah, menannyakan wafat jam berapa dan jenazah posisinya dimana?. Selang beberapa menit Roy membalas.
” Meninggal jam 11.54 malam, sekarang jenazahnya masih di RS. Sari Asih Ciputat, deket rumah sampeyan”, jawab Roy.
Sayapun bergegas untuk berangkat ke RS. Begitu masuk ke rumah sakit, saya di hadang oleh Roy Jeconiah dan Wahyu Mi Corazon di halaman Rumah sakit. Kitapun hanya bisa ngobrol-ngobrol bertiga di halaman parkir rumah sakit, ditambah dengan seorang yang membawa Edi ke rumah sakit.
Singkat cerita kita bertiga tidak diperkenankan masuk ke RS, karena bukan bagian dari keluarga. Jadi kita tidak bisa melihat jenazah sahabatku Edi Darome untuk yang terakhir kali.
Tidak ada sanak dan kerabat yang menunggu disana, karena kebetulan Istri dan anak-anak dari Almarhum Edi sudah berangkat ke Malang beberapa hari sebelumnya. Jadi cuma kita berempat yang menengok, meskipun tidak di izinkan melihat Jenazahnya.
Info selanjutnya yang berkembang Jenazah Edi Darome sudah dimandikan, sekarang tinggal nunggu ambulans yang akan membawanya ke kota kelahirannya Malang. Semula kabarnya mau dibawa melalui jalan darat, tetapi beberapa saat berkembang lagi informasinya bahwa Almarhum akan dibawa ke malang dengan menggunakan pesawat agar lebih cepat sampai.
Karena kondisi kesehatan saya juga kurang memungkinkan untuk begadang, maka sekitar jam 03.15 Saya ijin pulang. Roy Jeconiah dan Wahyu masih berada disana. Pas di pintu keluar parkiran, saya papasan dengan mobil ambulan yang akan membawa jenazah Edi ke Bandara. Namun karena alasan kondisi kesehatan, saya tetap melanjutkan perjalanan pulang.
Belakangan kondisi kesehatan Edi memang kurang baik, sekitar setahun lalu ia juga terkena serangan jantung. Bahkan sempat dipasang Ring. Tetapi semangat sehat dan kebersamaaan dengan teman teman selalu meletup-letup, mengalahkan rasa sakitnya. Beberapa kali juga sering kita ketemuan sekedar ngopi-ngopi dang ngobrol-ngobrol ringan.
Edi Darome sejauh yang saya kenal adalah orang baik, pendiam dan tidak banyak bicara. Ia juga type orang yang tidak mau merepotkan orang lain (sungkan). Jadi ketika 2 malam 3 hari dirawat di RS juga tidak banyak yang tau.
Dimata kawan-kawan musik almarhum juga dikenal sebagai sosok yang sangat baik. Beliau salah satu kibordist terbaik yang dimiliki Indonesia. Reportoar musiknya lengkap, bahkan beberapa temannya sering menjulukinya sebagai kamus musik berjalan.
Selain menjadi Kibordis Elpamas, Edi juga dikenal menjadi bagian dari band-nya Iwan Fals. Bahkan sempat beberapa kali juga membantu God Bless tatkala manggung, ketika kibordisnya God Bless yaitu Abadi Soesman berhalangan.
Selamat jalan sahabtku, meskipun engkau telah tiada, namaun karya-karyamu tetap abadi. Engkau kini telah menyusul idola dalam bermusikmu yaitu Alm Yockey Suryoprayogo, yang telah lebih dahulu dipanggil Allah SWT. Semoga Allah mengampuni dosa-dosanya, dan menerima amal ibadahnya. Insya Allah Husnul Khotimah, Amiii..n./Irish
