Jakarta, Voicemagz.com–Ada satu kalimat yang terus mengusik pikiran selama persiapan panjang konser “Marcell TUJUHBELAS”. Si empunya hajat selalu berkata dengan jenaka bila ia ingin bernyanyi bersama dan menjadi pemandu karaoke untuk semua yang datang! Terkesan bercanda, namun Marcell punya filosofinya sendiri. Dibalik ucapannya itu, dari lubuk hati terdalam ia ingin semua orang yang datang di Jumat malam (18/10) bukan sekadar jadi penonton pasif, sementara ia asyik sendiri dengan panggung dan sorot lampu pertunjukan. Marcell ingin mereka yang hadir dapat turut berdendang dan bergoyang mengikuti tiap-tiap lagu yang dibawakan. Ia pun benar-benar sukses membuktikan. Selama lebih dari dua jam lagu-lagunya mengalun di Balai Sarbini, Jakarta, riuh-rendah kor suara penonton konser -yang hampir mencapai 1300an orang- hampir tidak pernah lepas dari pendengaran. Tentu saja, Marcell yang jadi pemandu dan bintang utamanya.
Konser Marcell TUJUHBELAS dibagi atas empat segmen, yakni Romantic, Up-Beat, Jazz dan Top Hits. Terpilihlah tema Romantic sebagai pembuka di antara keempat segmen tersebut. Dengan balutan busana serba hitam dengan akses sabuk kulit coklat yang terkesan elegan, Marcell memilih lagu “Denganmu” sebagai pembuka. Setelahnya, secara berturut-turut ia membawakan lagu “Demi Waktu”, “Sisa Semalam”, dan “Peri Cintaku”. Belum selesai membuai dengan perasaan berbunga-bunga layaknya orang kasmaran, Marcell dengan lihainya membawa nuansa galau yang kental melalui lagu teranyarnya, “Perih”. Lagu-lagu yang kemudian menyusul dinyanyikan pada segmen ini adalah “Cinta Mati”, “Semua Yang Terlambat”, dan “Berhenti Berharap”.
Tarian Marcell bersama para penari latar (dancer) pada lagu “Satu Mimpiku” menandakan pergantian segmen menjadi Up-beat. “Selama Bumi Berputar”, “Jiwa Yang Hilang”, dan “Mau Dibawa Kemana?” segera mengundang teriakan senang penonton karena aksi turun panggung dan menyempatkan sejenak berbaur dengan penonton di barisan depan. Tidak berhenti sampai disitu, kemunculan grup RAN yang jadi teman duet Marcell untuk lagu “Candu Asmara” dan “Pandangan Pertama”, semakin menyemarakkan suasana di dalam ruang konser.
Cerita mengenai proses pembuatan album “This Is Not Jazz” mengawali segmen Jazz. Gelak tawa sempat riuh terdengar kala beragam respon jenaka muncul dalam video yang diputar pada layar besar. Lalu setelahnya, tiba giliran lagu “Puteri Remaja” yang langsung memberikan warna berbeda sebagai pembuka segmen ini. Akan tetapi, sepertinya tidak ada yang lebih manis dibanding melihat duet penuh cinta antara Marcell dan sang istri, Rima Adams, saat membawakan lagu “The Very Thought Of You”. Di akhir lagu, ketiga anak laki-laki Marcell pun ikut bergabung ke atas panggung, memberikan keduanya buket bunga dan pelukan hangat. Tiga lagu yang melengkapi segmen ini secara berturut-turut adalah “Adventure of A Lifetime”, “Kini”, dan “Jangan Pernah Berubah”.
Tujuhbelas tahun lalu, lagu “Hanya Memuji” melesatkan nama Marcell di industri musik tanah air, dan di malam konser “Marcell TUJUHBELAS”, lagu ini dipilih jadi pembuka segmen Top Hits. Sungguh pas dihati rasanya saat ia memilih Raisa sebagai teman duet, tak heran bila keduanya segera dihujani ramai tepuk tangan. Terlebih lagi saat keduanya kembali berduet menyanyikan “Firasat”. “Takkan Terganti” dan “Ketika Kau menyapa” dilantunkan Marcell secara berturut-turut kemudian. Menutup rangkaian konser, lagu “Semusim” dan “Mendendam” yang dinyanyikan semi-rampai (medley) menjadi suguhan pamungkas. Khusus untuk kedua lagu penutup ini, Marcell mengajak para penonton konsernya menyalakan lampu flash di telepon selulernya. Tak pelak, hal ini menambah nuansa khidmat kor nyanyian penutup di Konser “Marcell TUJUHBELAS”./mik
—