BOGOR, VOICEMAGZ- Semangat Revolusi Transparansi Royalty Musik terus dikobarkan oleh Ketua Umum Lembaga Manajemen Kolektif Pelari Nusantara Sandec Sahetapy.
Tak terkecuali pada saat acara gathering dan distribusi royalty yang dilakukan oleh Pelari di kawasan Tugu, Puncak, Bogor, Jawa barat pada Rabu malam (25/01/23).
Dihadapan para pencipta lagu serta tamu undangan yang hadir, Sandec terus menggelorakan Revolusi Transparansi tersebut.
“Kita akan terus perjuangkan transparansi royalty musik sampai kapanpun. 250 anggota pelari tetap akan saya perjuangkan agar mendapatkan hak-haknya,” kata Sandec.
Tak hanya itu, saking semangatnya memperjuangkan para anggota pelari, Sandec memuntahkan semua rasa geramnya terhadap siapa saja yang berusaha mengkaburkan royalty yang menjadi hak para pencipta lagu dan para musisi dengan membacakan orasi yang menggelegar.
“Bangsa ini tidak akan pernah bisa maju, karena harus “menyesuaikan” dengan yang berpikir “mundur’. Terlebih orang-orang yang sudah nyaman merampas uang royalti musik. Yang “maju” harus mengalah dari yang “mundur” dengan alasan kalah tua. Namun hari ini saya akan Tetap Memilih satu kata….LAWAN !!. War on Royalty, Road to Revolusi Transparansi Royalti Musik Indonesia. Sudah saatnya Pencipta Lagu mengetahui Hak-Hak nya dengan Benar dan Baik.Perang ini bukan untuk ingsun…namun untuk anak cucu kalian para pemusik, ” teriak Orasi Sandec yang disambut riuh tepuk tangan semua yang hadir diacara tersebut.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama Sekretaris Umum Pelari Rudy Loho membeberkan gagasannya agar para pencipta lagu yang tergabung di Pelari bisa mendapatkan penghasilan lain diluar royalty reguler dengan membuat chanel YouTube Pelari.
“Saya punya ide membuat chanel YouTube Pelari, dimana nanti para pencipta lagu yang tergabung di Pelari karyanya kita unggah di Channel tersebut. Sehingga kedepan saya berharap para pencipta lagu bisa menerima royalty setiap bulan dari google adsence,” tambah Rudy.
Perlu diketahui, sepanjang tahun 2022 kemarin LMK Pelari yang notabene masih seumur bayi merah, sudah mampu membagikan royalty baik digital, overseas maupun reguler sebanyak 7 kali. Kemudian di awal tahun 2023 ini atau sepanjang Januari Pelari sudah membagikan 2 kali royalty.
Sepak terjang serta kenjangnya Pelari berlari mendapat apresiasi dari seorang pencipta lagu senior Erens F mangalo.
“Melihat apa yang dilakukan dan diperjuangkan pelari ini saya jadi merasa bahwa saya benar-benar diperhatikan. Sepanjang saya berkarir sebagai pencipta lagu baru sekarang ini saya merasa dihargai. Betul ini…,” kata Erens.
Menutup pertemuannya dengan para wartawan Sandec Sahetapy menjelaskan bahwa royalty yang dibagikan kali ini adalah royalty digital yang diperoleh dari Youtube.
“Royalti yang dibagikan kali ini adalah royalty digital dari YouTube, kita dristribusikan sesuai data yang kami terima dari Youtube. Penerima Royalty terbesar saat ini yaitu Sonny Jos sebesar Rp.30 juta. Tahun lalu nama Tito Sumarsono yang merajai sebagai peraih nominal terbesar,” tutup Sandec Sahetapy.
Kunjungi Pencipta Lagu dangdut Senior H. Ukat S
Dalam kunjungannya tersebut selain memberikan semangat untuk kesembuhannya, rombongan juga memberikan donasi untuk pengobatan H. Ukat S.
Sembangan tersebut disampaikan langsung oleh Sekum Pelari Rudy Loho kepada H. Ukat disaksikan oleh semua yang hadir.
Bersamaan dengan pemberian donasi tersebut Rudy menyampaikan; ” Ini sumbangan untuk sekedar berobat dari teman teman Pelari, jangan dilihat besarnya, pokoknya teman teman ingin H. Ukat semangat untuk sembuh,” tutup Rudy./Irish