JAKARTA, VoiceMagz.com – Di Ramadhan tahun ini, masjid Istiqlal, Jakarta mengeluarkan anggaran Rp3,5 miliar bagi kegiatan buka puasa untuk jamaah yang mencapai ribuan setiap harinya.
“Rata-rata 4.000 sampai 5.000 jamaah di hari biasa (tahun lalu). Sabtu dan Minggu bisa (mencapai) 7.000-8.000 jamaah. Hari pertama saja kita sediakan 5.000 kotak makanan,” ujar Wakil Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI), Bahrul Hayat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (17/5).
Lalu, darimana saja dana untuk berbuka puasa ini. Menurutnya, selain dari para donatur tetap, Badan Amil Zakat Naional (BAZNAS) juga memberikan bantuan senilai Rp100 juta untuk kegiatan buka bersama di Masjid Istiqlal.
“Tahun ini, saya dengar mungkin Rp250 juta (BAZNAS) membantu program iftar (buka puasa),” lanjutnya.
Untuk dapat mencapai target dana Rp3,5 miliar ini, Bahrul berharap masyarakat ikut memberikan donasinya.
“Kami minta pada masyarakat untuk sama-sama membantu ribuan umat muslim yang ingin berbuka di masjid Istiqlal,” ucapnya.
Dalam kesempatan ini, BAZNAS juga meresmikan masjid Istiqlal menjadi salah satu Unit Pengumpul Zakat (UPZ). Peresmian UPZ ini menandai Istiqlal sebagai masjid pertama yang dana pengelolaan zakatnya disetorkan ke BAZNAS.
Ketua BAZNAS, Bambang Sudibyo mengatakan, Istiqlal merupakan masjid pertama sebagai UPZ yang berafiliasi dengan BAZNAS.
“Kita berharap nanti di masjid raya di provinsi-provinsi dan masjid lain mengikuti sehingga pengumpulan zakat menjadi resmi,” ucap Bambang usai peresmian UPZ Masjid Istiqlal dan Penyerahan Donasi Jamaah Masjid Istiqlal bagi Pengungsi Rohingya di Masjid Istiqlal.
Ia menyebut, Lembaga Amil Zakat (LAZ) ilegal atau yang tidak tergabung dengan BAZNAS dapat dikenakan sanksi pidana penjara selama satu tahun dan denda Rp500 juta.
“Kalau digabung dengan BAZNAS, daerah UPZ-nya bisa lebih banyak lagi,” ujarnya.
Dengan menjadi UPZ, para amil yang selama ini mengelola zakat jamaah di masjid-masjid juga dapat mengikuti berbagai program pelatihan untuk meningkatkan kapasitasnya. (NVR)
