JAKARTA, VoiceMagz.com – Di tengah era digitilasisai teknologi dan komunikasi, sebuah fakta menarik terkait platform kampanye lewat media sosial (medsos) diungkapkan. Medsos disebut tak lagi efektif menjaring perhatian dan ketertarikan pemilih, terutama bagi kaum milenial.
“Coba bayangkan, yang ikut Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 itu puluhan ribuan orang. Nggak mungkin pemilih satu-satu ngikutin medsos-nya caleg. Jadi saya rasa tidak efisien,” ujar Ketua Umum Banteng Muda Indonesia (BMI), Nazarudin Kiemas di sela-sela Halal Bihalal dan Perayaan Setahun Kepengurusan BMI DKI Jakarta, Senin (30/7).
Pernyataan Nazarudin ini tentu mengundang tanda tanya besar. Di tengah era digital saat ini, dimana peran medsos menjadi sangat penting sebagai jembatan menyampaikan ide, visi dan misi para calon legislatif (caleg), dirinya justru melihat hal tersebut menjadi hal yang tak efektif.
“Justru yang efektif adalah ketemu langsung konstituen, dekatkan diri lewat amplop berisi surat yang mengenalkan profil dan visi misi caleg. Walau memang akan ada konsekuensi besar dari cara ini,” lanjut Nazarudin.
Konsekuensi itu, lanjut Nazarudin adalah bengkaknya dana kampanye bagi para caleg.
“Pasti akan berbiaya besar, tapi ini sekaligus membuktikan bahwa caleg kerja keras dalam meraih konstituennya,” tandasnya.
Dan Nazarudin pun meminta BMI DKI Jakarta untuk aktif membantu memperkenalkan caleg-calegnya.
“Bisa masuk ke SMA-SMA, kan kader-kader BMI bisa nyebar ke sekolah-sekolah atau kampus-kampus. Ini yang saya bilang kerja ketemu langsung, bukan hanya lewat medsos,” tandasnya.
Hal ini pun ditanggapi positif oleh Ketua BMI DKI Jakarta, Dian Eka Yanto. BMI DKI Jakarta dikatakannya siap menggerakan anggota dan kader-kadernya untuk membantu sosialisasi caleg-caleg asal BMI.
“Kalau dari struktural, kurang lebih ratusan anggota. Tapi dari segi kader maupun simpatisan itu sudah ribuan jumlahnya di DKI Jakarta. Kita siap gerakkan masuk ke sekolah dan kampus-kampus,” ujar pria yang akrab disapa Eka ini.
Ditambahkan Ketua Organisasi dan Keanggotaan (OKK) BMI DKI Jakarta, Pierre Senjaya, menarik anak anak muda agar punya ketertarikan menggunakan hak suaranya bisa dilakukan dengan menampilkan program yang kreatif dan tak sekadar mengandalkan medsos.
Ia pun sepakat jika setiap caleg harus siap turun hingga ke bawah dan kenal dengan masyarakat.
“Harus siap kerja keras, siap melayani warga, dan yang paling penting adalah siap anti korupsi,” tegas Pierre. (RNZ)