Ketika pilu mendera Industri musik Indonesia, banyak took-toko penjual hasil rekaman dalam bentuk fisik kaset dan CD yang tutup. Imbasnya perusahaan record label yang menaungi para penyanyi dan musisinya serta memproduksi kaset dan CDnya pun ikut gulung tikar.
Ditengah terpuruknya pasar musik yang mengandalkan penjualan fisik (Kaset/CD/VCD/DVD), maka para pelaku industri musik mulai megalihkan bisnisnya ke dunia digital. Meskipun industri yang satu ini mengalami pasang surut, namun bagi sebagian orang tetap merupakan tantangan tersendiri. Buktinya, ada juga beberapa label baru yang bermunculan yang meramaikan industry music di Indonesia. Salah satunya adalam Outlaw Music production (OMP).
Outlaw hadir dengan 3 pondasinya yaitu Outlaw Music Production (OMP) yang bergerak dibidang publishing, Outlaw Music Studio (OMS), yang menyediakan fasilitas rental studio serta OMPLAYFLY.COM, yang menyediakan sarana online untuk berbagi materi secara terbuka kepada publik melaui online, agar karyanya bisa didengar oleh orang lain. Tujuan utamanya adalah membantu talenta muda Indonesia untuk berbagi karya agar bisa didengar oleh orang lain.
Kelebihan OMS yang dibuka pada November 2013 lalu dan beralamat di Jl. H. Nawi Raya No. 80A Jakarta Selatan ini jika disbanding dengan yang lain adalah, di OMS dilengkapi dengan OutlawInstaRec, yang memungkinkan para musisi merekam audio maupun videonya saat latihan, dan langsung diunggah ke melalui OMPLAYFLY.com. sehingga karyanya bisa diperkenalkan secara langsung ke publik secara gratis.
Selain itu media ini juga bisa dijadikan sebagai sarana untuk memonitor perkembangan bermusiknya selama latihan, tanpa harus repot menyimpan data apalagi kehilangan file. Musisi yang bermain di OMS juga mendapat fasilitas berkomunikasi dengan para nara sumber di OMPLYFLY.COM, jika ada hal hal yang kurang faham tentang peralatan musiknya hingga bagaimana cara memperkenalkan lagunya ke dunia. Alat muusiknya pun sangat berkelas, artinya sesuai standar ridrs panggung.
Hingga 2018 nanti, OMS berharap mampu mewujudkan niatnya untuk membuka cabang di 125 kota besar yang tersebar diseluruh Indonesia.
Artis Artis Dibawah naungan Outlaw
Saat ini OMP telah memiliki 3 band yang berada dalam naungannya. Ketiga band tersebut adalah YOIKI, FLIM dan MARVELLS.
Yoiki adalah band asal kota Malang, dengan personil Jho (vocal), Dion (bass), Angga (keyboard), Aziz (gitar) dan Eki (drum) ini, sebelum bergabung dengan OMP sempat menyelami panasnya belantara ibukota sebagai musisi jalanan. Namun peruntungannya mulai tertuai setelah begabung dengan OMP hingga akhirnya dapat merilis single perdanya yang berjudul ‘Acika’ dengan nuansa melayu yang sangat kental.
Sementara FLIM yang beranggotakan Eron Labang (vocal), Vian (bass), Elfir (gitar) dan Jantan (drum), mengusung warna pop dengan nuansa jazz dan neo soul, yang dipadukan dengan karakter vokal reggae dan beat RnB. Seperti halnya Yoiki, flim juga merilis single perdananya yang berjudul ‘Hey Gadis’.
Yang terakhir adalah Marvells, band yang berasal dari Bandung ini mengaku terinspirasi music music dari incubus, Red Hot Chilli Peppers dan beberapa band lain ini, juga mendapat kesempatan yang sama dari OMP untuk merilis singlenya yang berjudul ‘ Kekasih yang salah’. Marvells digawangi oleh Yana (vocal), Idea (gitar), Icom (drum) dan Donny (bass).|Irish