Jakarta, VoiceMagz.com – Musik Rock tak akan mati, seperti yang dikatakan Andi /riff dalam sebuah preskon yang diselenggarakan di Hard Rock Cafe Jakarta,bRabu sore 4 Maret 2020.
Bukti sahihnya adalah, banyak sekali generasi milenial yang memainkan musik musik rock era ’70an, ’80an dan ’90an. Baik untuk sekedar diunggah di YouTube maupun untuk dimainkan di panggung panggung konser maupun di kafe-kafe.
Kali ini sebuah band project yang terdiri dari sejumlah musisi kondang Indonesia yang populer di era ’90an yaitu, Jikun (gitaris /rif), Anwar Fatahillah (bassis Power Slave), Ovy (gitaris /rif), Heydi Ibrahim ( vokalis Power Slave), Gatz ( eks kibordis Ungu), Anton (drumer Juliet) dan Andi /rif sepakat berkolaborasi untuk menggelar konser di Hard Rock Cafe Jakarta, dengan mengusung konsep musik Rock ’80an.
Rock 80 terbentuk pada awal November 2019 yang digagas gitaris band rock /rif, Jikun. Setelah membahas ide tersebut bersama Rizky Mamay yang selanjutnya bertindak sebagai manajer sekaligus promotor. Keduanya mengajak Anwar Fatahillah, Ovy, Heydi Ibrahim, Gatz dan Anton untuk melengkapi formasi supergroup ini.
Sebelumnya Rock 80 telah sukses menggelar konser di tiga (3) kota Jawa tengah yaitu, Semarang, Purworejo dan Purwokerto, dengan menggandeng sejumlah musisi tamu, antara lain Shakuntala Project Feat, Mplay Utopia dan Rea Maronta. Kini mereka menjajal Ibu kota sebagai tempat konser berikutnya, dengan menggandeng salah satu pentolan musik era ’90an yaitu Andi /rif.
Konser yang didukung penuh oleh sebuah lembaga pendidikan bahasa Inggris yang berbasis di Semarang yaitu EPSILON ini rencanaya akan digelar di Hard Rock cafe pada tanggal 18 Maret mendatang.
Ketika ditanya oleh Voicemagz.com, apa yang menjadi pembeda dari konser serupa, serta apa yang menjadi keistimewaan, serta apa yang ingin ditawarkan sehingga menjadi daya tarik para penonton dari konser Rock 80 nanti, Andi menjelaskan.
“Yang menjadi pembeda dan daya tarik adalah kami akan tampil secara total. Arti dari totalitas yang saya maksud adalah, kami tidak hanya akan menyanyikan lagu-lagu Rock era 80an saja, tetapi kostum dan dtilnya juga akan kami sesuaikan era itu,” jelas Andi.
Lebih lanjut Andi menambahkan ” Era 80 adalah era glam rock, dimana dandanan, kostum dan aksesoris lainya sangat dipikirkan. Jadi kalau pas kami membawakan lagu Bon Jovi, kita mungkin kostumnya akan mengikuti gaya Bon jovi. Juga ketika kita menyanyikan lagu dari Aerosmith, kita akan menyesuaikan kostum seperti Steven taylor dan seterusnya,” tambah Andi.
Dalam kesempatan yang sama, Jikun juga turut memberikan penjelasan mengapa mengusung konsep musik mengcover lagu lagu dari band rock era ’80an.
“Kami mengusung konsep Rock ’80an karena pada era itu secara industri kebetulan kami paham, makanya kami angkat tema itu. Sejauh ini tujuan kami hanya menghibur dan bernostalgia dengan lagu-lagu rock yang hits di tahun ’80an. Jadi belum berfikir untuk membuat sebuah karya,” jelas Jikun.
Ketika ditanya soal harga tiket manajer dari Rock 80 Rizky Mamay menjelaskan, ” Untuk harga tiket masuk kita nggak jual mahal-mahal, hanya 100ribu rupiah, tujuan kami bukan mencari untung, tetapi bagaimana kita bisa menghibur masyarakat dan bernostalgia dengan musik era ’80an,” jelas Rizky.
Sebagai pengingat, era ’80an telah melahirkan banyak sekali band-band galm rock seperti Aerosmith, Bon Jovi, Guns N’ Roses, Bad English, Motley Crue, Poison, Europe dan banyak lagi./Irish