Lama tak terdengar langsung di produksi musik Indonesia rupanya tak membuat Seno M Hardjo sebagai Executive Produser di dunia Industri musik lupa atau meninggalkan dunia musik. Tetapi justru energi dan semangatnya telah mengkristal untuk kembali menghadirkan album musik yang menghadirkan karya-karya musik berkualias di Indonesia. Hal itu dibuktikan Seno saat menggelar diskusi musik “Membedah Karya Fariz RM dan Dian Pramana Poetra” pada Kamis Sore 3 Juli 2014 di KFC Kemang, Jakarta Selatan.
Dalam kesempatan tersebut Seno mengungkapkan kalau dirinya sedang mempersiapkan sebuah album “Fariz RM Dian Pramana Poetra in Collaboration With…”yang mengangkat kembali karya-karya hebat dari musisi kawakan Fariz RM dan Dian PP yang pernah popular pada era 80’an.
Yang menarik dari album ini nantinya adalah, meskipun Fariz dan Dian PP sebagai composer dan penyanyi yang mennyanyikan lagu lagunya kala itu, namun dalam album ini nanti lagu lagu karya beliau berdua akan dinyanyikan oleh penyanyi-penyanyi muda era sekarang, misalnya; Shandy Sondoro, Maliq D’Essential, Sammy Simorangkir, Fathin Sidiqia Lubis, hingga penyanyi belia Angel Pieters yang kemungkinan akan berduet dengan Once Mikel membawakan karya Fariz RM yang berjudul Nada kasih. Sedang aransemennya dipercayakan oleh Yudis Dwikorana.
Bagi penikmat musik di Indonesia kehadiran album ini sungguh menyenangkan, sebab selain bisa bernostalgia dengan lagu-lagu hebat karya dari Fariz RM seperti Sakura, Kurnia pesona, Diantara Kata, Nada kasih, Antara Kita hingga Barcelona yang monumental juga bisa sekaligus bernostalgia dengan karya-karya Dian Pramana Poetra seperti Kau Seputih Melati, Semua Jadi Satu, Masih Ada, Demi Cintaku dan Aku Cinta Padamu.
“Terakhir kali Saya memproduksi musik itu sekitar 5 tahun lalu, atau sekitar tahun 2009, yaitu dengan memproduksi album Elfa’s Singer Sing the Best” , ungkap Seno.
Meskipun kesibukanya sebagai Board of Director di Yayasan AMI Award dan pemegang lisensi ACILA yang tiap tahunnya menggelar ajang cukup menyita waktu, namun tidak menghalangi atau bahkan menyurutkan Seno untuk tetap terjun langsung di Industri musik dan bertindak sebagai Eksekutif Produser.
“Musik bagi saya sudah seperti darah yang mengalir di sepanjang nadiku, jadi aku tidak akan pernah bisa jauh apalagi meninggalkan dunia musik, entah itu terlibat sebagai Eksekutif produser maupun diajang penghargaan musik seperti AMI Award, atau bahkan mendorong kreator-kreator musik untuk menghidupkan kembli lagu anak-anak lewat Ajang Cipta lagu Anak Indonesia atau ACILA” Tambah Seno.
Kehadiran kembali Seno M Hardjo di Industri Musik Indonesia bagaikan darah segar yang diharapkan mampu member warna lain perjalanan jagad musik Indonesia. Selain itu masyarakat musik tentu juga berhrap agar kembalinya atau turun gunungnya pendiri record label Target Pro dan Tiarget Pop ke Industri Musik tanah Air ini, kedepannya tidak hanya menghadirkan Album-album re-aransemen saja, tetapi juga menghadirkan album-album lain dengan musisi baru,penyanyi baru dan karya-karya yang baru dan semangat baru pula. Irish.