JAKARTA, VoiceMagz.com – Proses pemulihan kondisi masyarakat pasca bencana terus dijalankan berbagai pihak. Hal inilah yang juga terus dilakukan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Kali ini bersama JNE, BAZNAS menyalurkan donasi 1.000 pasang sepatu senilai Rp240 juta. Donasi tersebut diberikan untuk anak-anak yang menjadi korban bencana di Palu dan Lombok, dan juga anak-anak yang kurang beruntung dari sisi ekonomi di Jabodetabek.
Dirangkum dalam tema ‘Kejar Masa Depan Bersama JNE, 1.000 Sepatu untuk Anak-anak Palu dan Lombok’, penyerahan donasi dilaksanakan di kantor BAZNAS, Jakarta, Jumat (13/12) secara simbolis oleh Presiden Direktur JNE, Mohamad Feriadi kepada Komisioner BAZNAS, Irsyadul Halim dan Direktur Operasi BAZNAS, Wahyu Tantular Tunggul Kuncahyo.
Irsyadul Halim mengatakan, BAZNAS konsisten mendukung upaya-upaya dalam membantu proses pemulihan kondisi masyarakat pasca bencana.
Lewat kerjasama dengan JNE ini pula diharapkan dapat menumbuhkan semangat baru siswa-siswi untuk lebih rajin bersekolah bagi anak-anak Jabodetabek yang kurang beruntung.
“Pemberian sepatu ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas hidup para siswa-siswi,” katanya.
Irsyadul Halim menambahkan, kegiatan ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi perusahaan lain.
“Perusahaan mana pun bisa turut serta membantu pemerintah dalam memajukan pendidikan siswa-siswi Indonesia lewat bantuan yang dapat disalurkan melalui BAZNAS. Bahkan, tidak hanya berhenti dalam penyaluran sepatu saja, tapi juga kerjasama lain, baik di bidang kesehatan, bidang sosial, maupun bidang keagamaan,” jelasnya.
Presiden Direktur JNE, Mohamad Feriadi menuturkan bahwa kegiatan ini sebagai wujud syukur JNE dalam memperingati hari ulang tahunnya yang ke-29. Selain itu juga sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dalam membantu masyarakat khususnya para siswa-siswi pasca bencana di Palu dan Lombok serta siswa-siswi dhuafa di Jabodetabek.
“Sesuai dengan tagline JNE, yakni Connecting Happiness, dengan adanya progam ini diharapkan dapat membawa kebahagiaan dan semangat baru bagi para siswa-siswi yang terdampak sehingga turut membantu proses pemulihan pasca bencana,” ujarnya.
Tak hanya dalam urusan membantu korban pasca bencana, JNE juga coba memberikan upaya pemberdayaan bagi pesantren.
“Kita dukung pesantren-pesantren untuk membuka gerai JNE agar mereka bisa berdaya dan mandiri,” pungkas Feriadi.
Pihaknya kata Feriadi, belum bisa memfasilitasi mustahik perseorangan yang ingin membuka gerai JNE.
“Karena pembukaan gerai memmerlukan badan hukum,” pungkasnya. (NVR)