Pappri dan Kemen Parekraf Gelar Seminar di SurAbaya dan Bandung

oleh
oleh

Pappri IrishMenyusul banyaknya manfaat positif dari penyelenggaraan program Seminar Musik Nasional terbuka bertema ‘Peluang Distribusi Digital di Indonesia’ yang dihelat Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) bekerjasama dengan Kemenparekraf RI pada 13 Maret 2014 lalu di Kridangga Ballroom Hotel Atlet Century-Senayan, Jakarta, maka sebagai rangkaian Perayaan Hari Musik Nasional yang jatuh pada setiap tanggal 9 Maret, pelaksanaan program seminar tersebut rencananya akan diselenggarakan kembali di dua kota besar lainnya yang juga menjadi kota pusat budaya dan kesenian Indonesia, terutama seni musik, yakni di Surabaya dan Bandung.

Kala dihelat di Jakarta, Seminar Musik Nasional yang mengusung tema ‘Peluang Distribusi Digital di Indonesia’, menghadirkan pengantar dari Ibu Marie Elka Pangestu (Menparekraf) yang diwakilkan oleh Dirjen EKSB Bapak Prof. DR. H./ Ahman Sya yang memberikan keynote speech, Prof. Agus Sardjono SH (Guru Besar UI), Rahayu Kartawiguna (Label Nagaswara), Candra Darusman (WIPO), Andy Ayunir (Musisi), Dian Nur Farida (Pelaku Bisnis Musik Digital Guvera), Edmon Makarim SH LLM, Djaduk Ferianto (Budayawan) serta Seno M. Hardjo (AMI).

Sedang 2 kota selanjutnya yang akan menggelar program seminar tersebut yakni Surabaya pada tanggal 22 September 2014 di Hotel Twin sert pada tanggal 29 September 2014 di Bandung. Selain beberapa pembicara yang pernah hadir di Seminar terdahulu diantaranya Andy Ayunir, Edmon Makarim SH. LLM, Prof. Agus Sardjono SH, Rahayu Kertawiguna, Dian Nur Farida, juga akan tampil J. Wendy dan Aldo Sianturi yang dalam kesempatan nanti akan memandu acara di sesi kedua yang akan diisi dengan sebuah simulasi pengunduhan karya cipta (lagu) secara digital yang berguna untuk mempublikasikan lagu dan bahkan kemungkinan untuk menjual ke public melalui online dan menggunakan took-toko virtual yang ada baik di Indonesia maupun di dunia.

Tema ‘Peluang Distribusi Digital di Indonesia’ yang diangkat dalam Seminar Musik Nasional Terbuka tersebut memang dirasa pas dengan kegalauan akan kondisi industri musik Indonesia saat ini dengan maraknya isyu ‘illegal download’ dan pembajakan musik yang terjadi di Indonesia. Perkiraan produk karya rekaman illegal mencapai angka fantastis yakni 95% baik di dunia fisik (kaset, CD, VCD dan DVD), maupun di internet. Sementara Potensial Loss yang timbul dari aktifitas ‘illegal downloading’ mencapai angka yang lebih fantastis lagi yakni 12 triliun rupiah pertahun (Google Trends dan Double Click Ad Planner dalam ASIRI, Oktober 2010). Sebuah kondisi yang tentunya sangat merugikan dan tidak bisa lagi dibiarkan, perlu ada usaha serius untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap musik Indonesia agar dapat memberikan keuntungan ekonomi bagi insane kreatif di bidanng musik.

Kegiatan Seminar Musik ini juga memang diharapkan akan rutin diselenggarakan seiring dengan peringatan Hari Musik Nasional setiap tanggal 9 Maret dan akan menjadi agenda tahunan oleh Pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia, guna mendorong semangat insan kreatif di bidang musik di Indonesia untuk terus berkarya, sehingga akan mampu mendukung perkembangan ekonomi, sosial, budaya serta mendorong peningkatan apresiasi musik Indonesia .
Dalam suatu kesempatan belum lama ini di kantor Kemenparekraf, Ibu Menteri, Marie Elka Pangestu juga member sinyal untuk mendukung sepenuhnya beragam kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Musik Nasional, yang menyatakan, “Hari Musik Nasional merupakan momentum yang dapat membangun rasa persatuan dan keberagaman, yang akan berdampak pada meningkatnya kreatifitas, produktifitas musik dan kesejahteraan masyarakat seni musik di Indonesia.

Aktifitas bermusik yang sekarang sudah bersifat cyber/digital, mencakup proses berkreasi, berekspresi dan berapresiasi yang bersifat kolektif sekaligus individual karena melibatkan banyak pihak. Pertunjukan musik berbasis digitalpun merupakan sarana hiburan, pendidikan, ritual, dan interaksi sosial yang berdampak pada aktifitas ekonomi dan industri kreatif. Karenanya diharapkan bahwa seminar nasional dengan tema Distribusi Digital ini akan lebih melebarkan wawasan para insan musik di Indonesia agar dapat secara ONLINE mendistribusikan karya ciptanya, baik berupa lagu maupun musik, ke bukan saja Indonesia, tapi juga manca Negara. Maka potensi ekonomi musik Indonesiapun akan berkembang lebih luas, tentu dengan dukungan penuh dari peran masyarakat”. (pr/Fajar) | Foto: Dudut DSP

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.